![](https://prasetya.ub.ac.id/wp-content/uploads/2022/08/WhatsApp-Image-2022-08-22-at-11.04.18-AM-1-360x270.jpeg)
Indeksasi Scopus bagi jurnal Universitas Brawijaya menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal yang berstandar internasional. Ketua Pusat Ketahanan Jurnal Prof. Kuswanto dalam laporannya pada Workshop dan Pendampingan Indeksasi Scopus bagi Jurnal di lingkungan Universitas Brawijaya, Kamis (11/8), memaparkan bahwa Universitas Brawijaya memiliki 106 jurnal. Dari jumlah tersebut, 67 di antaranya telah terakreditasi, dan sisanya dalam tahap proses pengembangan. Ke 67 jurnal ini akan ditangani Pusat Ketahanan Jurnal UB agar tetap baik. “Minimal supaya nilai akreditasi tidak turun karena setengah dari 67 jurnal ini sudah terakreditasi Sinta 2. Dan selanjutnya akan diarahkan menuju indeksasi scopus,” ujar Guru Besar Fakultas Pertanian itu.
Sementara itu, mewakili Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Dr.Sc. Lukman Hakim S.Si., M.Sc dalam sambutannya menyampaikan, sejak berubahnya Universitas Brawijaya (UB) menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH), Rektor menjadikan inovasi sebagai milestone perubahan UB. Inovasi yang dilakukan haruslah berbasis riset berkualitas melalui publikasi karya ilmiah. “Kebutuhan karya ilmiah ini memerlukan jurnal-jurnal berkualitas yang salah satunya ditentukan melalui indeksasi Scopus”, terang staf ahli WR V itu.
Ditambahkan Lukman, terkait dengan perjanjian kinerja UB, ada dua indikator yang dinilai dari jumlah jurnal Universitas Brawijaya. Jurnal yang terindeksasi global, dan jurnal yang terindeks internasional. Guna mengakomodir hal itu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi telah menyediakan sarana dan pendanaan bagi jurnal Universitas Brawijaya.
Workshop yang diselenggarakan kali ini menjadi forum penting bagi pengurus jurnal di Universitas Brawijaya untuk melangkahkan kakinya menuju indeksasi scopus, terindeksasi global, dan internasional. Hadir sebagai pemateri yaitu Dr. Ir. Widodo, MP yang merupakan Editor in Chief Jurnal “AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development” dan berhasil membawa jurnal tersebut terindeksasi Scopus hanya dalam waktu dua bulan saja.
Dalam workshop, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga memberikan pendampingan pada salah satu jurnal UB. Dirinya memberikan saran perbaikan dengan menganalisa jurnal pada situs website. Dengan adanya saran dan masukan ini, peserta diharapkan dapat memanfaatkan sharing ilmu untuk dapat diterapkan pada jurnal masing-masing menuju indeksasi scopus.[lia/retna]