
Divisi Informasi dan Kehumasan Universitas Brawijaya (DIK UB) mengadakan kegiatan Workshop “Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Kerjasama dan Kehumasan” bagi pimpinan dan seluruh PSIK Fakultas yang ada di UB, Rabu (23/8/2023). Kegiatan ini diadakan untuk mensosialisasikan Indikator Kinerja Utama (IKU) kepada seluruh unit yang ada di UB sehingga capaiannya bisa meningkat.
Dalam kegiatan tersebut, ada tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Yayat Hendayana, S.S., M.Si (Koordinator Umum dan Kerja Sama Sesditjen Dikti), Firman Hidayat, S.S., M.Si (Kasub Kerja Sama Ditjen Dikti), serta Doddy Zulkifli Indra Atmaja (Kasub Kehumasan Ditjen Dikti).
Yayat Hendayana dalam pemaparannya menjelaskan ada tiga sasaran IKU, yaitu kualitas lulusan, kualitas dosen, serta kualitas kurikulum dan pembelajaran.
Dari delapan kategori IKU, yang keenam menjadi sasaran perguruan tinggi saat ini.
Sasaran IKU 6 adalah presentase prodi S1 dan diploma yang melaksanakan kerjasama dengan mitra.
Dalam menjalankan kerjasama terdapat kriteria mitra seperti perusahaan multinasional, perusahaan nasional berstandar tinggi, perusahaan rintisan teknologi, organisasi nirlaba kelas dunia (nasional dan internasional), institusi/organisasi multilateral, dan perguruan tinggi yang masuk dalam daftar QS200 berdasarkan bidang ilmu.
Sementara Firman mengatakan, untuk IKU 6 sudah banyak perguruan tinggi yang mencapai target pada kategori tersbut.
“Sudah hampir 50 persen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil mencapai target atau sasaran IKU 6. Untuk UB sendiri sudah melebihi target skor yang ditetapkan sebesar 89.16. Capaian target IKU 6 yang ditetapkan adalah 75.67,” katanya.
Pemateri terakhir Doddy menjelaskan tentang materi kehumasan yaitu strategi komunikasi, komunikasi internal eksternal, media relations dan media handling, publikasi media, dan stigma humas zaman now vs humas zaman jadul.

Dalam pemaparannya, Doddy menjelaskan salah satu upaya untuk menjalin hubungan baik dengan media yaitu memberikan apresiasi terhadap hasil pekerjaan mereka.
“Bisa dilakukan dengan membentuk grup WhatsApp ataupun dengan menjadikan mereka sebagai kontributor untuk majalah yang diterbitkan oleh UB atau melakukan gathering bersama,” katanya.
Selain menjelaskan tentang bagaimana menghandle media, Doddy juga menjelaskan mengenai bagaimana trik agar sosial media bisa menarik banyak orang.
“Dalam memberikan publikasi yang menarik bagi netizen maka konten dan perilaku itu harus diperlakukan layaknya seperti raja dan ratu. Sama-sama penting dan tidak bisa dipisahkan,” katanya.
Doddy menambahkan sama halnya dalam membuat konten di media sosial juga perlu mencantumkan konsep Not What We Want but Audience Want,” katanya.
Doddy juga menjelaskan tips menjadi seorang admin antaralain harus banyak memperkaya literasi, bersifat profesional/jangan baper/salah itu wajar, kreatif, dan komunikatif. (OKY/Humas UB).