
Divisi Informasi dan Kehumasan (DIK) Universitas Brawijaya (UB) menggelar pelatihan penulisan siaran pers untuk mendukung pemberitaan positif tentang UB. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan citra kampus ini berlangsung di Ruang Oryza, Gedung UB Guest House lantai 3, pada Jumat (15/11/2024).
Sekretaris Universitas, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si., menegaskan pentingnya peran UB sebagai badan publik yang menjadi sorotan masyarakat luas.
“Semua informasi tentang UB, baik positif maupun negatif, akan dikonsumsi publik. Oleh karena itu, humas fakultas memiliki peran penting untuk menjaga persepsi positif terhadap UB. Kita harus mampu mengelola pemberitaan agar tidak ada informasi yang berpotensi menjadi opini negatif,” ujar Tri Wahyu.
Dia berharap, dengan pelatihan ini, humas fakultas dapat menyajikan informasi yang kredibel untuk membangun citra UB di mata masyarakat.
Senada dengan itu, Asisten Manajer LKBN ANTARA Biro Jatim, A. Malik Ibrahim, menyoroti pentingnya analisis sentimen publik di media sosial sebagai salah satu strategi komunikasi.

“Tagar di media sosial kini banyak digunakan sebagai indikator sentimen publik. Humas UB dapat memanfaatkannya untuk mempersiapkan strategi siaran pers yang lebih efektif,” kata Malik.
Dia juga menyarankan penggunaan pendekatan agenda setting untuk menyusun strategi komunikasi UB di tahun 2025.
“Pertama-tama, UB harus menentukan arah branding-nya. Jika targetnya masuk peringkat 500 besar dunia, maka konten siaran pers harus dirancang secara konsisten untuk mendukung tujuan tersebut,” tambahnya.
Malik turut mengingatkan pentingnya memanfaatkan peluang media untuk menyisipkan berita yang mendukung citra positif UB.
“Wartawan yang datang meliput tanpa agenda tertentu dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berita positif UB melalui siaran pers yang telah dirancang,” jelasnya.
Dalam sesi pelatihan, Malik juga memaparkan teknik dasar penulisan siaran pers, termasuk menentukan judul menarik, menyajikan informasi rinci, serta menggunakan struktur piramida terbalik.
“Setiap siaran pers harus mengandung unsur 5W+1H: What, Where, Who, When, Why, dan How, atau dikenal juga sebagai Adik Simba (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana),” tuturnya.
Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB, Zulfaidah Penata Gama, S.Si., M.Si., Ph.D., berharap pelatihan ini dapat memperkuat sinergi antara humas pusat dan fakultas dalam mendukung komunikasi strategis UB.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengelolaan informasi yang lebih baik di Universitas Brawijaya. (OKY/Humas UB).