Rachel Priscila Wulan Purnomo, mahasiswa Ilmu Politik 2020 berhasil membawa pulang gelar Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Universitas Brawijaya 2023, Senin (10/4/2023).
Kompetisi tahunan yang diselenggarakan UB ini sendiri merupakan ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama sebagai perwakilan UB di kancah Nasional nantinya.
Sebagai kandidat yang mewakili FISIP UB, Rachel membawa gagasan berdasarkan salah satu poin Sustainable Development Goals (SDGs), berjudul “ZERO WASTE VILLAGE: Implementasi ‘Zero Waste Agriculture’ dari Perspektif Politik Lingkungan di Desa Wonosari untuk Mencapai ‘Zero Hunger’ di Jawa Timur”.
“Saya berusaha mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan dari lingkup terkecil yang kemudian dapat menjadi pondasi kita bersama ketika melangkah ke lingkup yang lebih luas,” kata Rachel .
Menurutnya, proses menuju juara 3-nya ini telah ia maksimalkan. Mulai dari Gagasan Kreatif (KTI), pidato dalam bahasa Inggris tentang SDGs, CV, dokumen-dokumen pribadi, dan Capaian Umum yang meliputi prestasi kemahasiswaan di UB. Prosesnya terbilang cukup panjang, karena sebelumnya ia harus mewakili di tingkat prodi dan fakultas sebelum akhirnya menjejakkan kaki ke tingkat universitas.
“Terlepas dari itu, saya jadi lebih mengenal potensi diri, mendapatkan teman baru dengan minat serupa, membuka pengetahuan baru terkait status quo di masyarakat, bahkan cukup banyak kesempatan sebagai pembicara di ajang tertentu yang dipercayakan kepada saya,” lanjutnya.
Kompetisi ini pun memberi pandangan untuk Rachel, bahwa setiap mahasiswa bahkan dari rumpun non-eksak sekalipun seperti mahasiswa FISIP, tetap memiliki peluang dalam bersaing di khalayak umum. Ia sendiri belajar banyak dari rumpun ilmu lainnya dalam kompetisi ini.
“Toh, buktinya saya juga terhitung lintas jurusan dalam pengambilan topik yang sesuai dengan SDGs, tetapi masih dapat dikaitkan dengan topik dalam program studi Ilmu Politik. Jadi, jangan sampai opini yang berkembang di masyarakat memadamkan semangat kita,” pesan Rachel.
Rachel menyarankan agar mahasiswa yang lain bisa memiliki kemampuan dalam mengatur skala prioritas, manajemen waktu, serta memahami kapasitas diri dengan mengerucutkan minat dan fokus sebagai upaya pengembangan diri.
“Sebagai saran akhir untuk manajemen waktu, cobalah untuk menggunakan Google Calendar atau Notion dalam membuat to-do list atau bisa juga dari aplikasi Trello, atau secara konvensional jika lebih nyaman demikian,” tutupnya. (Alif/Humas FISIP/Humas UB)