World Heart Day 2023: Use Heart Know Heart

Saat ini, penyakit jantung dan pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. WHO menyebutkan bahwa setiap tahunnya kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai lebih dari 17,8 juta. Sedangkan data dari Kemenkes RI pada tahun 2023 di Indonesia angka kematian akibat penyakit ini mencapai 650. 000 penduduk per tahun.

Komitmen dalam upaya menanggulangi permasalahan tersebut, untuk meningkatkan kewaspadaaan terhadap penyakit kardiovaskular yang dirasa sangat penting. Maka Segenap Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Malang dan Sebanyak ratusan peserta turut memeriahkan rangkaian peringatan  Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day 2023 untuk wilayah Malang Raya yang dilaksanakan di Area Pendopo Agung , Kabupaten Malang – Kepanjen pada Kamis pagi (28/9/2023).

Peringatan Hari jantung sedunia yang mengusung tema “Use Heart Know Heart”  dan dikemas dalam rangkaian Indonesia Heart Walk 2023 dilaksanakan di Malang ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jantung Sedunia yang juga dilaksanakan serentak di 8 Kota besar di Indonesia dan berpusat di Jakarta. Adapun beberapa kota penyelenggara WHD 2023 ini antara lain:  Jakarta, Bandung, Medan, Malang, Pontianak, Mataram, Palembang dan Makassar.

 

Peringatan WHD 2023 ini dilaksanakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Malang bekerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Malang Raya, Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang), dan IDI Malang Raya.

Dalam rangkaiannya acara ini turut dimeriahkan dengan beberapa kegiatan seperti: talkshow kesehatan jantung melalui live instagram, siaran di televisi lokal, siaran di Radio Republik Indonesia (RRI), Jalan Sehat, Senam Jantung, Pelatihan BHD, Pemeriksaan EKG, Pemeriksaan Ankle Bracial Index (ABI) untuk screening Penyakit Arteri Perifer, serta konsultasi kesehatan.

Ketua pelaksana Peringatan Hari Jantung Sedunia Malang Raya, dr. Sasmojo  Widito, Sp.JP(K) dalam laporannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan upaya kita untuk menggerakkan para warga untuk meningkatkan kesadaran, hal tersebut merupakan upaya kami dalam hal preventif atau pencegahan, dikarenakan data dari BPJS bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu kasih penyakit yang dalam pembiayaannya membutuhkan biaya yang besar.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang raya ini menambahkan, melalui kegiatan ini kami memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini gangguan irama jantung secara mudah dan praktis melakukan Meraba Diri Sendiri (MENARI) yang juga diharapkan memecahkan Rekor MURI yang dillaksanakan secara serentak di 8 kota diharapkan menjadi salah satu upaya peningkatan kewaspadaan dan deteksi dini penyakit kardiovaskular.

Sementara itu Ketua PERKI Cabang Malang Raya, Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak atas perhatian, kerjasama dan penghargaan setinggi tingginya dari seluruh pihak yang membantu khusunya Yayasan Jantung Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Malang, tuturnya.

Kami PERKI Malang melayani dengan setulus hati dan berbakti untuk negeri, semoga banyak manfaat yang bisa kita ambil dalam kegiatan ini. Berbagai macam pelatihan dan edukasi yang kami berikan semoga dapat memebrikan manfaat dan terus kami akan mengawal layanan jantung ini mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative, semoga Allah memudahkan kita bersama-sama untuk membantu segala permasalahan penyakit jantung di Malang.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik ini menambahkan, Komitmen kami dari PERKI dan FKUB menjadikan Kabupaten Malang sebagai lahan pengabdian kami kepada masyarakat sekaligus sebagai desa binaan semoga dalam 5 tahun kedepan dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit lainnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH. MH, dalam sambutannya menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Malang kami menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya kegiatan Hari Jantung Sedunia, semoga apa yang telah kita ikhtiarkan bersama pada hari ini ini dapat memebrikan dampak untuk meningkatkan indeks kesehatan di Malang Raya dalam hal menekan angka kejadian dan angka kematian penyakit kardiovaskular.

Penyakit jantung dan pembuluh darah ini posisi prosentasenya masih cukup tinggi, maka masih menjadi kewajiban kita semua untuk OPD, para penggiat yang tergabung di YJI bersama-sama melakukan upaya preventif, karena penyakit ini masih menjadi masalah utama, dimana penyakit ini datangnya tiba-tiba kemudian proses penyembuhannya masih membutuhkan pembiayaan yang cukup besar tentunya karena proses penyembuhan yang panjang dan pembiayaan yang cukup tinggi maka kewajiban preventif adalah menjadi sesuatu hal yang wajib dan kami mengucapkan terima kasih atas gerakan dari Yayasan Jantung Indonesia yang terus bergerak di Malang ini telah menghasilkan 369 kelompok penggerak kesehatan jantung.

Maka ini adalah peningkatan yang luar biasa signifikan untuk membantu PERKI dan IDI untuk bagaimana melakukan transfer knowledge dan bagaimana memberikan informasi kepada masyarakat , tentunya kami berharap bagaimana kita saling menjahga orang orang disekitar kita baik keluarga, tetangga apabila ada ciri –ciri atau indikator penyakit jantung segera dikomunikasikan, dan para bapak ibu penyintas jantung tentunya jugadapat berbagi pengalaman juga dapat disampaikan agar kami paham bagaimana serangan jantung bagi kami yang tidak terkena serangan tersebut dan semoga bapak ibu diberikan kesembuhan.

Ditambahkan oleh Wakil Bupati, dalam meningkatkan kualitas layanan Jantung, kami berkomitmen utnuk terus memperbaiki pelayanan khususnya kardiovaskular, RSUD Kanjuruhan kini sudah disiapkan sebagai rujukan rumah sakit yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di Malang Raya. (An4nk – Humas FKUB/OKY/Humas UB)