Workshop Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas Tahun 2024 dan Pembangunan Zona Integritas Tahun 2025

Satuan Reformasi Birokrasi Universitas Brawijaya (UB) pada Selasa (5/12/2024) menggelar Workshop Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas Tahun 2024 dan Pembangunan Zona Integritas Tahun 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Grand Ballroom 2 Atria Hotel Malang ini diikuti oleh peserta dari semua fakultas dan unit kerja yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya.

Dalam laporannya Ketua Satuan Reformasi Birokrasi Dr. Ngesti D. Prasetyo, SH, M.Hum menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini paling tidak dapat diketahui visi dan misi UB terhadap pembangunan zona integritas yang akan dilaksankan nanti di tahun 2025.

Ngesti menyampaikan bahawa di akhir bulan Desember ini ZI UB telah memasuki satu tahun pembangunan zona integritas dimana dari proses perencanaan tersebut sebanyak 23 unit kerja telah mencanangkan sebagai zona integritas.

“Jadi 19 Fakultas,termasuk di antaranya ada PSDKU Ketiri, dan kemudian ditambahkan adanya klinik UB, RSUB, dan BSS. Meskipun di tahun 2024 ini BSS mengalami transformasi menjadi yayasan. Nah ini juga akan kita review ulang di tahun 2025 yang akan datang,” ujar Ngesti.

Disampaikan juga bahwa dari 23 unit kerja, panduan kinerjanya itu terdapat di dalam laman inspirasi Dikti semua, yakni 23 laman, yang telah dilakukan penilaian oleh TPPTN yaitu Tim Internal Universitas Barwijaya, sebanyak 19 unit kerja. Dan kemudian yang telah dilakukan oleh Ristek Dikti di awal tahun 2024 itu sebanyak 5 unit kerja. Diantaranya adalah FTP, FEB, Filkom, FKH serta Fakultas MIPA.

“ZI juga melaksanakan evaluasi zona integritas, pada setiap unit kerja untuk saling berdiskusi dan saling memberikan masukan dan menerima masukanSehingga ini adalah satu sinergi yang cukup luar biasa antara unit kerja dan ZI di Universitas. Sehingga di tahun 2024 ini, di Agustus, nilai capaian penilaian rata-rata sudah 19 unit kerja itu sudah di atas standar WBK,  yakni 75,” tambahnya.

Diakhir laporannya Ngesti berharap di tahun 2025 UB bisa lebih mapan, lebih memahami, dan memberikan satu dampak terhadap perubahan budaya kerja, sistem kerja, dan membangun satu lingkungan yang sehat untuk bekerja.

“Harapan kami di tahun 2025 UB bisa lebih mapan, lebih memahami, dan memberikan satu dampak besar, khususnya tidak hanya penilaian angka-angka saja, tetapi memberikan dampak besar terhadap perubahan budaya kerjasistem kerja, dan membangun satu lingkungan yang sehat untuk bekerja,” pungkasnya.

Sedangkan Rektor UB Prof Widodo SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc., dalam sambutannya membuka kegiatan menyampaikan terima kasih terhadap kerja keras dalam mengawal zona integritas di Universitas Brawijaya dimana hal ini merupakan bagian dari IKU UB serta juga menjadi landasan bagi UB untuk bisa menjadi institusi yang akuntabel, transparan, dan memiliki integritas.

“Kita di perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan, ini adalah concern kita bersama dan kita harus bisa memberikan contoh, bahwa kita di pendidikan itu juga memiliki integritas yang baik. Yang tadi diurangkan oleh Pak Ngesti, yang kita sedang kerjakan ini Alhamdulillah sudah pada tataran rambu-rambu pengelolaan. Kedepan kita tidak berhenti pada level tata kelolaan, tetapi kita harus masuk ke dalam budaya,” ujar Rektor.

Rektor juga menyampaikan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi dan instrumen-instrumen yang akan dikerjakan ini merupakan pondasi bagi UB dalam membentuk sebuah culture atau budaya menuju institusi yang memiliki keteladanan dengan cara memperkuat integritas. Mengingat pergurauan tinggi merupakan pionir untuk perubahan. Menuju suatu institusi yang memiliki integrity, equitable dan juga memiliki dedikasi yang baik.

“Dengan demikian maka universitas akan menjadi tempat di mana masyarakat masih akan percaya kepada kita bahwa di universitas lah orang akan belajar. Karena akhir-akhir ini kan juga perubahan tinggi banyak dicorot berkait tentang integrity, academic integrity-nya,” ujarnya.

“kita berharap kita perbaiki bersama-sama sehingga masyarakat akan semakin percaya bahwa perguruan tinggi ini salah satu tempat di mana orang menaruh harapan untuk gerakan perubahan integritas, budaya integritas yang ada di masyarakat,” pungkasnya. (ron/humasub)