Workshop MMD 1000 Desa “SINERGI UB MEMBANGUN NEGERI”

Banyuwangi (5/8/2023) Universitas Brawijaya (UB) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KSDAE-Taman Nasional) menyelenggarakan acara “Workshop MMD 1000 Desa: Sinergi UB Membangun Negeri.” Acara ini dihadiri oleh beberapa pemateri yang mengangkat isu-isu penting terkait sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam membangun negeri.

Acara ini dimulai dengan sajian tari tradisional Gandrung, yang memberikan nuansa kultural yang khas dari daerah Banyuwangi. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sambutan.

Prof. Luchman Hakim, SSi, MAgrSc., Ph.D, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya, memberikan sambutan dan laporan terkait pelaksanaan MMD-1000 Desa. “Melalui MMD-1000 Desa, kami telah berupaya untuk memberdayakan masyarakat dan mengatasi tantangan pembangunan di tingkat desa. Bukan hanya menjadi pengamat, tetapi juga mitra aktif dalam proses perubahan dan kemajuan desa, Saya sampaikan apresiasi setinggih tinggihnya kepada seluruh anggota tim dan pihak-pihak terkait yang telah bekerja keras dan berkomitmen untuk menjadikan program MMD-1000 Desa ini sukses.”

“Dengan dukungan yang berkelanjutan dari pihak Universitas, pemerintah, mitra potensial dan masyarakat, saya yakin bahwa program ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat didesa.” jelasnya.

Sebagai kabupaten yang dipilih sebagai tempat acara workshop MMD 1000 Sekertaris bappeda Budi Wahono, ST., M.Lib. yang mewakili pimpinan kabupaten Banyuwangi memberikan sambutan bahwa pemerintah Banyuwangi sangat bangga Universitas Brawijaya memilih kabupaten Banyuwangi sebagai bagian dari program Mahasiswa Membangun 1000 Desa. “ Kami ucapkan terimakasih kepada universitas Brawijaya yang telah memberikan kepercayaan yang luar biasa sehingga Banyuwangi di pilih menjadi salah satu kabupaten untuk pelaksanaan program MMD 2023. Kami berharap dengan adanya program ini dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan dapat  menjadi mitra dari Universitas Brawijaya dalam kolaborasi kemasyarakatan dan pengembangan pendidikan.”

Wakil Rektor V Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unti Ludigdo SE., M.Si., Ak., juga turut memberikan sambutan dalam acara ini. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program MMD serta memotivasi para peserta untuk terus berinovasi dalam rangka mencapai hasil yang lebih baik lagi. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor V sebagai tanda dimulainya workshop ini.

Setelah di buka oleh Wakil Rektor V acara dilanjutkan Selanjutnya dengan penyampaian kegiatan oleh perwakilan koordinator desa (kordes) dari masing-masing kabupaten seperti Malang, Batu, Jombang, Kediri, Blitar, Tulungagung, dan tentunya Banyuwangi,. Mereka mempresentasikan hasil-hasil kegiatan dan proyek yang telah dilaksanakan di desa-desa masing-masing, serta berbagi pengalaman dan pembelajaran bersama menunjukkan kontribusi positif yang telah dilakukan oleh program MMD.

Untuk rangkaian acara selanjutnya dilakukan agenda pemaparan dari beberapa pemateri yang dipimpin atau dimoderatori oleh Wakil ketua MMD Yusron Sugiarto, STP., MP., M.Sc, Ph.D. Kegiatan dimulai dengan penyampaian dari KSDAE-Taman Nasional, yang membahas mengenai Sinergitas program MMD 2024 dan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai upaya pemerintah dalam melindungi lingkungan hidup dan alam melalui program-program strategis yang akan dilaksanakan.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini yang memaparkan tentang Program PCNU Kab. Banyuwangi dan sinergitasnya dengan MMD UB. Pemateri ini menggaris bawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keagamaan dalam mengatasi berbagai tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi masyarakat.

“Saya sangat bangga dan terharu serta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Brawijaya yang sudah melibatkan PCNU khususnya diwilayah Banyuwangi untuk terlibat dalam kegiatan Mahasiswa Membangun Desa, Ini baru pertama kali kami di ajak secara penuh dalam melaksanakan kegiatan ini” Kata Ketua PCNU.

“ Kami juga menurunkan tim PCNU mulai dari tingkat ranting di desa sampai ke tingkat kecamatan untuk bisa bersama sama dengan Mahasiswa dalam melaksanakan MMD. Ini merupakan kehormatan yang luar biasa dari Universitas Brawijaya terhadap PCNU.” Imbunya.

Puncak acara diakhiri oleh paparan materi yang di sampaikan oleh Direktur Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK, yang menjelaskan upaya peningkatan ketahanan masyarakat dan reduksi emisi tingkat tapak melalui Program Peningkatan Ketahanan Iklim (ProKlim). Penjelasan ini memberikan wawasan tentang langkah-langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin kompleks.

” Kebijakan Penyelenggaraan ProKlim telah meluncurkan serangkaian aksi adaptasi dan mitigasi di berbagai tapak. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak dan melindungi ekosistem serta keberlanjutan lingkungan. Upaya ini mencakup inisiatif berbasis sumber daya lokal dan peningkatan infrastruktur berkelanjutan, dengan fokus pada partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mencapai hasil yang lebih luas dan berdampak jangka panjang. Diharapkan bahwa melalui implementasi proaktif Kebijakan ProKlim ini, dampak negatif perubahan iklim dapat dikurangi, sementara kesempatan untuk memperkuat ketahanan masyarakat dan mengurangi risiko bencana secara bersamaan dapat ditingkatkan. Untuk selanjutnya kebijakan ini sangat cocok nantinya bisa dikolaborasikan kedalam tema kegiatan MMD 2024 mendatang.” Terangnya.

Acara ditutup dengan do’a, sebagai ungkapan syukur dan harapan agar sinergi dan kerjasama yang dibangun dalam acara ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pembangunan desa di wilayah Jawa Timur. (Humas UB)