Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan workshop dengan topik Best Practices of Sampling and Analysis Methods for Microplastics yang diselenggarakan selama 4 (empat) hari, mulai tanggal 22 – 25 Mei 2023.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kolabarasi penelitian Southeast Asia Plastic (SEAP). SEAP ini merupakan salah satu dari 4 program hibah penelitian dunia yang didanai oleh Natural Environment Research Council (NERC)-UK dan National Research Foundation (NRF)-Singapore selama 3 tahun (2021-2023) dan bergeser sampai akhir tahun 2024 karena pandemi Covid-19. Salah satu proposal yang didanai adalah Sources, impacts and solutions for plastics in South-East Asia coastal environments. Untuk tema ini terdapat 8 (delapan) institusi yang tergabung di dalamnya antara lain Stirling University (UK), National Oceanography Centre (NOC-UK), Harriot-watt University (UK), Swinburne University of Technology Sarawak Campus (Malaysia), Universitas Brawijaya (Indonesia), Nanyang Technological University (NTU-Singapore), Kasetsart University (Thailand), dan University on Mons (Belgium).
Menurut Aida Sartimbul, Ph.D., penanggungjawab untuk Indonesia, kerjasama penelitian SEAP ini telah dilegalkan melalui MoU (NERC Ref: NE/V009621/1 – NOC Ref: NE/V009591/1 – NTU Ref: REQ0178480) yang telah ditandatangani oleh pimpinan seluruh institusi terkait pada tanggal 1 September 2021. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menepis isu tentang Indonesia sebagai sumber sampah plastik terbesar ke-2 di dunia (3,22 MMT/ tahun) setelah Cina berdasarkan penelitian Jambeck dkk. (2015) yang diterbitkan pada Journal Science, dengan cara mempelajari sumber, dampak, dan solusi dari plastik di Asia Tenggara sepanjang jalur Arus Lintas Indonesia (Indonesian Throughflow/ITF). ITF berperan penting dalam membawa massa air dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Pada penelitian ini terdapat 5 titik sampling yang ditetapkan sepanjang ITF yang meliputi Perairan Muncar dan Teluk Jakarta (Indonesia), Singapura, Sarawak, dan Thailand.
Workshop hari pertama, tanggal 22 Mei 2023 dihadiri oleh 30 peserta terpilih yang terdiri dari dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (FPIK UB), mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana serta dua mahasiswa program inbound dari Universiti Malaysia Terengganu/UMT). Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FPIK-UB, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si. Dengan dipandu oleh M. Arif As’adi, M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (ESPK), workshop menghadirkan 4 (empat) pemateri yang memaparkan praktik baik metode sampling dan analisis laboratorium untuk mikroplastik di lingkungan air dan biota laut (ikan dan kerang) berdasarkan pengalaman baik dari tim NTU dan UB. Dr. Nur Hazimah Binte Mohamed Nor (NTU) dan Deanna Hwang Kai Wen mewakili tim NTU, sedangkan Defri Yona, S.Pi., M.Sc.stud., D.Sc. dan Achmadika Avisina mewakili UB. Acara workshop ditutup oleh Wakil Dekan III FPIK UB, Dr.Eng Abu Bakar Sambah, S.Pi., M.T. Pada hari pertama ini, baik para narasumber dari NTU dan mahasiswa program inbound dari UMT, berkesempatan menemui rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Sc., Ph.D., Med.Sc. Dari pertemuan tersebut, rektor menyambut gembira kegiatan ini dan mendiskusikan berbagai peluang untuk kegiatan student exchange dalam waktu dekat.

Hari kedua dan ketiga dari kegiatan ini (23-24 Mei 2023) berupa field trip dan sampling mikroplastik di Perairan Muncar, Banyuwangi. Selain orientasi wilayah kajian bagi tim NTU, kegiatan ini sekaligus juga merupakan sampling ke-6 dari tim SEAP Indonesia. Kegiatan ini dibatasi hanya 7 peserta inti saja, diantaranya: Ir. Aida Sartimbul, M.Sc.,Ph.D selaku Ketua Pelaksana kegiatan ini, Dr. Nur Hazimah Binte Mohamed Nor dan Deanna Hwang Kai Wen (NTU), serta tim UB yang terdiri dari Victor Adi Winata (mahasiswa S2), S.Kel, Achmadika Avisinia (mahasiswa S1), dan Nurmalisa Wirdana (mahasiswa MBKM).
Rangkaian akhir dari kegiatan ini adalah kuliah tamu dengan judul Marine Pollution in climate change era and It’s Recent Studies yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang merupakan mahasiswa dari mata kuliah perubahan iklim dan ekosistem laut, mahasiswa pascasarjana, dan beberapa dosen terkait. Pemateri yang menarik serta pembagian door prize berupa 4 buku dari RG MEXMA (Research Group Marine Resources Exploration and Management) menambah seru kuliah tamu di hari keempat ini. “Mahasiwa UB cerdas, aktif, dan responsif dalam mengikuti kuliah, sehingga saya semakin semangat berbagi. Tidak seperti umumnya mahasiswa di Singapura yang malu-malu untuk bertanya”, kata Dr. Hazimah.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menyampaikan kegiatan kolaborasi tersebut sangat penting dilakukan, agar dapat memperdalam pengetahuan kita, membangun kolaborasi dan bekerja

sama menuju masa depan yang bebas dari ancaman mikroplastik. Harapannya bentuk kerja sama ini menjadi awal dalam menyelesaikan permasalahan mikroplastik secara global yang terjadi. Dengan adanya kegiatan tersebut menjadi langkah awal bagi peneliti untuk meningkatkan riset mengenai mikroplastik terkait risiko dan dampak mikroplastik pada makhluk hidup dan memfasilitasi metode sampling dan analisis laboratorium yang tepat. Lebih lanjut Aida Sartimbul menyampaikan bahwa melalui kolaborasi penelitian dengan banyak negara ini selain memberikan kesempatan pada para mahasiswa dan dosen FPIK UB melakukan penelitian terkait dan menggunakan metode, peralatan, dan bahkan laboratorium baik di Indonesia dan di negara mitra. Saat ini sekitar 10 (sepuluh) mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarja terlibat dalam penelitian ini, dan telah meluluskan 4 (empat) mahasiswa sarjana dan akan segera disusul 2 (dua) mahasiswa lainnya dari jenjang sarjana dan pascasarjana (VAW/ ASA).