Mengambil tema skripsi “Pusat Wisata Kesehatan Mental” mengantarkan Bima Juliansyah lulus dengan predikat cumlaude. Diwisuda Sabtu (23/02/2024), pada Wisuda Periode 11 di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB), Bima tercatat meraih IPK 3,85 dengan masa studi 3 tahun 11 bulan.
Lulusan PS Arsitektur ini menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik. “Saya merasa bangga dan bersyukur, penghargaan ini untuk mama, kakak, dan keluarga yang selalu mendukung saya,” kata Bima.
Bima mengaku memilih tema skripsi tersebut karena sempat mengalami masalah kesehatan mental di masa perkuliahannya karena tugas kuliah arsitek yang berat. Selain itu fenomena burn out, stres dan depresi semakin meningkat dikalangan anak muda.
Dengan keilmuan arsitektur, Ia mendesain Pusat Wisata Kesehatan Mental dalam bentuk Wellness Resort untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental masyarakat. Desain tersebut menyediakan fasilitas lengkap dengan fokus kesehatan mental. Seperti area fitness, spiritual, meditasi, yoga, dan edukasi.
“Dengan fasilitas tersebut, pengguna dapat menumbuhkan ketahanan mental yang kuat, dan berada dalam keadaan ‘Sense of Coherence’ atau persepsi sehat dalam menghadapi stres,” kata wisudawan asal Jakarta ini.
Bima berharap pendekatan dan inovasi ini dapat memberikan wajah baru bagi Indonesia agar dapat mulai mementingkan dan memajukan industri wisata kesehatan yang dipadukan dengan kaidah keilmuan arsitektur, seperti yang sudah banyak dilakukan negara Asia lainnya.
Selama berkuliah, Bima aktif mengikuti berbagai organisasi, menjadi pembicara di beberapa kegiatan, dan memenangkan berbagai perlombaan. Di antaranya, Top 5 Asian Young Designer Awards 2023/2024, Top 10 Thesis of The Year Award (TOY) ARCASIA, Juara 1 Kompetisi Tugas Akhir di ITS, dan Juara 1 Poster Category ASEAN Virtual Student Opinion Competition.
Saat ini Bima bekerja di salah satu konsultan arsitek ternama di Kebayoran, Jakarta Selatan. Ia menjadi bagian tim Junior Arsitek dan bertugas mengerjakan beberapa proyek arsitektur dan interior di seluruh Indonesia.
Di waktu senggangnya, Bima gemar membuat konten dan modelling perihal bangunan, seperti café, museum, atau tempat baru yang memiliki gaya arsitek yang bagus, juga makanan dan fashion. Ia juga sedang menggiati olahraga badminton, tenis lapangan, dan golf.
Diwisuda di hari yang sama, Desna Maya Saputri ditetapkan menjadi wisudawan terbaik Fakultas Pertanian. Ia berhasil meraih IPK 3,96 dengan lama studi 3 tahun 8 bulan. “Saya sangat senang, menurut saya IPK adalah bentuk tanggung jawab saya kepada orang tua untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik,” katanya.
Desna yang mengambil Program Studi Agribisnis di UB Kediri ini mengaku memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berprestasi seperti mahasiswa yang berkuliah di UB Malang. Ia juga mengapresiasi para dosen UB Malang yang meluangkan waktunya untuk mengajar di UB Kediri.
“Dengan berkuliah di UB Kediri, saya mendapat dua pengalaman, yaitu merasakan kuliah di Kediri dan Malang. Kuliahnya di Kediri, namun praktikum dan bimbingan skripsi di Malang, kami disewakan transportasi. Biasanya saya pulang-pergi, tetapi kalau perlu menginap, mahasiswa akan difasilitasi,” ungkap gadis asal Lampung ini.
Desna juga aktif mengikuti organisasi, di antaranya menjadi sekretaris kabinet di EKM UB, anggota DPKM UB, dan menjadi asisten praktikum empat mata kuliah. Saya juga lolos pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan, mengikuti program KMMI untuk melaksanakan course satu semester di Universitas Darul Ulum Lamongan, dan mengikuti Program MSIB dari Kemdikbud.
Saat ini Desna sudah diterima bekerja di salah satu perusahaan teknologi drone dan analisa data di Yogyakarta. Kedepannya Ia ingin terus menjajaki dunia karir profesional, sampai menemukan posisi yang settle & sesuai dengan passionnya. [Irene]