
Susu sapi tersusun atas dua protein utama yaitu kasein sebesar 80% dan whey sebanyak 20%. Pada proses pembuatan keju maupun stik susu, bagian protein kasein yang mengalami presipitasi menjadi curd (membentuk gumpalan) dan meninggalkan bagian cairnya sebagai sisa olahan yang disebut whey.
Selama ini whey hanya digunakan sebagai pupuk dan pakan ternak. Namun seiring berkembangnya teknologi dan pengetahuan, whey mulai diminati oleh produsen make up dan kuliner.
Pasalnya menurut dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Ria Dewi Andriani, S.Pt.,MP.,M.Sc, dalam whey masih terdapat kandungan susu selain protein, seperti lactalbumin, lactoglobulin, immunoglobulin, laktoferin, dan sebagainya.
Dia bersama tim Dosen yang terdiri dari Dr. drh. Masdiana Ch. Padaga.,M.App. Sc, Dr.Ir. Manik Eirry Sawitri.,MS, Dr. Abdul Manab, S.Pt.,MP., Dr. Premy Puspitawati Rahayu.,S.Pt.,MP, dan Mulia Winirsya Apriliyani, S.Pt.,MP, membuat minuman kesehatan berbahan baku whey.
Pada proses produksinya ditambahkan rempah-rempah, sehingga meningkatkan kandungan asam amino esensial, yang mempunyai nilai biologis lebih baik dari protein daging, kacang atau pun bahan pangan lainnya.
Masdiana mengatakan bahwa immunoglobulin pada whey mengandung serum yang berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan imun. Sementara kandungan laktoferin memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antitoksin. Lalu dalam komponen bioaktif mampu meningkatkan produksi glutathione sebagai pencegahan radikal bebas.
Sehingga kombinasi whey dengan rempah-rempah berkhasiat sebagai antioksidan yang bertindak dalam hal mendongkrak immune tubuh saat pandemi seperti fenomena sekarang.
Penjelasan tersebut mereka sampaikan kepada masyarakat yang dibungkus melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (7/11/2020). Kegiatan yang dilangsungkan secara daring itu, diikuti berbagai lapisan masyarakat dari berbagai profesi, seperti wiraswasta, dosen, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumenep, penyuluh pertanian, ibu rumah tangga, dan kelompok penggerak PKK RT. 1 RW.7 Perumahan Tidar, Kota Malang.
“Dapat disimpulkan bahwa whey protein dapat menjadi alternatif konsumsi minuman fungsional yang mempunyai sifat immunomodulator, yakni mengaktifkan sistem imun dalam tubuh.” jelas Masdiana yang didaulat sebagai narasumber
“Kami berharap melalui produksi dan pemasaran dalam bentuk minuman kesehatan kekinian dapat meningkatkan nilai ekonomis whey yang selama ini dianggap sebagai limbah.” pungkas (dta/Humas UB)