Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang berasal dari hasil pengolahan kotoran ternak dan sampah organik.
Mayoritas biogas yang diproduksi di Indonesia belum melewati proses pemurnian sehingga kualitas biogas yang dihasilkan belum optimal.
Oleh karena itu, dilakukan pemurnian biogas. Sayangnya terkadang pemurnian yang dilakukan masih belum tentu menghasilkan biogas dengan kandungan gas metana yang tinggi.
Hal ini disebabkan ada gas lain yang turut serta sebagai zat pengotor seperti H2S, H2O, CO2 yang menyebabkan hasil pemurnian biogas kurang optimal. Selain itu pengembangan alat permurnian biogas untuk saat ini masih mengunakan cara yang konvensional.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa yang diadakan oleh DIKTI, Mahasiswa UB yang diketuai oleh M.Haidar Baqir yang beranggotakan Farizatul Hikmah, Kinanti Amertia Permadi, Ichsan Harun Wicaksono dan Beni Kurniawan dibimbing Ir. Bambang Ismuyanto MS melakukan suatu inovasi alat pemurnian biogas dengan metode Adsorpsi dan Water Scrubber yang diberi nama Valamigator.
Alat ini juga dilengkapi dengan sistem automasi yang terhubung dengan internet sehingga pengguna dapat mengontrol dan memonitor proses kinerja alat dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Adapun keunggulan Valamigator, Haidar menyebutkan diharapkan dari adanya alat ini mampu melakukan automasi dan kontrol dalam mengoperasikan sistem alat pemurnian biogas secara praktis dan efisien, mengingat bisa dikendalikan dan dipantau dari smartphone pengguna.
Keunggulan lain, lanjutnya, melalui beberapa tahapan metode pemurnian biogas, nantinya alat ini dapat menghasilkan kadar gas metana di atas 90%.
Adapun biogas dengan kandungan gas metana tinggi dapat dijadikan sumber energi alternatif yang lebih maksimal.
Tidak hanya itu saja, kelima mahasiswa tersebut berencana melakukan pengembangan alat lebih lanjut mengingat manfaat alat pemurnian biogas mempunyai potensi sangat besar.
“Saya berharap kedepannya Valamigator dapat digunakan dan dikomersialisasiikan. Jika alat kami sudah sempurna tim akan melakukan pendampingan untuk proses pengenalan kepada masyarakat dan publikasi melalui sosial media,”kata Haidar. (HDR/Humas UB).
(HDR/Humas UB).