Vaksin Covid-19: Kesehatan dan Ekonomi

Peneliti dari The National Institute for Health Research (NIHR) dr. Asri Maharani, MARS., Ph.D

Universitas Brawijaya (UB) melalui Satgas Covid-19 bekerja sama dengan UB Media Group menggelar Webinar Series Satgas Covid-19 Episode 2, dengan tema “Vaksin Covid-19: Kesehatan dan Ekonomi”. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini menghadirkan tiga pemateri, yaitu Peneliti dari The National Institute for Health Research (NIHR) dr. Asri Maharani, MARS., Ph.D, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, dan Staf Khusus Menteri Keuangan RI 2020 Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc, Ph.D.

Disampaikan dr. Asri, melihat penanganan Covid-19 di Inggris, terjadi penurunan infeksi yang signifikan setelah dilakukan vaksinasi. “Risiko masuk RS turun 40 persen dan risiko meninggal turun 56 persen,” terangnya.

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih, SH., MH

Meskipun Covid-19 merupakan kasus yang masih baru, namun belajar dari penyakit terdahulu, seperti difteri, pertusis, atau campak, dr. Asri menilai vaksin sangat efektif mengurangi jumlah kasus sampai pada jumlah yang sangat kecil, sampai kemudian menghilang. “Jadi kalau mau pandemi cepat selesai ya memang vaksinasi harus cepat dilakukan,” ujarnya.

Mengenai keamanan vaksin, dr. Daeng menjelaskan, penelitian vaksin telah teruji secara ilmiah, serta dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.

“Penelitian vaksin dilakukan pada tingkat keterbuktian ilmiah paling tinggi, atau meta-analisis dari berbagai uji klinik dengan hasil yang signifikan. Setiap tahapannya terdokumentasi secara transparan dan terbuka, karena ada kewajiban untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah yang kredibel, serta diserahkan ke data global WHO. Karena WHO yang memonitor dan mengontrol,” paparnya.

Staf Khusus Menteri Keuangan RI 2020 Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc, Ph.D

Sementara itu Prof. Candra Fajri Ananda menyampaikan materi “Vaksinasi dan Dampaknya pada Sektor Ekonomi”. Ia menuturkan, pandemi ini membuat aktivitas ekonomi terbatas, untuk itu pemerintah mengambil langkah yang cepat dan terukur untuk menanggulangi dampak pandemi, seperti relaksasi pajak. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat disupport dari konsumsi rumah tangga, pemerintah juga menggelontorkan dana BLT yang cukup besar agar konsumsi rumah tangga meningkat.

“Saat ini dengan adanya program vaksinasi, kasus Covid-19 harian baik secara global maupun nasional terjadi penurunan, sehingga diharapkan akan terjadi pemulihan ekonomi di segala sektor,” pungkasnya. [Irene]