
Universitas Brawijaya (UB) menargetkan 20 medali dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 yang di gelar pada (14/10-18/10/2024) di Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya. Dari total 55 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UB yang lolos, sebanyak 20 tim berhasil melaju ke tahap PIMNAS. Persiapan intensif dan karantina telah disiapkan untuk memastikan kesuksesan mereka di ajang tersebut.
Inggita Kusumastuty, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), menyatakan bahwa target utama UB tahun ini adalah meraih 20 medali dari seluruh tim yang lolos.
“Kami telah mengerahkan segala upaya untuk mendampingi seluruh tim. Dengan 20 tim yang lolos, kami lebih mudah untuk fokus dan meraih lebih banyak medali, baik di kategori poster maupun presentasi,” ujar Inggita.
Untuk menghadapi kompetisi, UB telah memulai berbagai persiapan, termasuk melalui koordinasi intensif dengan PKM Center universitas, fakultas, serta jajaran kemahasiswaan.
“Kami melakukan rapat dan akan terus mengintensifkan pendampingan hingga hari H. Dengan sinergi antara fakultas dan universitas, kami berharap dapat saling melengkapi sehingga seluruh tim siap menghadapi PIMNAS,” tambahnya.
Ketua Kontingen UB, Abu Bakar Sambah, mengatakan persiapan menuju PIMNAS dimulai dengan rapat internal setelah pengumuman tim yang lolos pada pekan lalu.
“Pengumumannya baru minggu kemarin, jadi kami langsung adakan rapat dengan PKM Center dan teman-teman Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (RKIM). Dalam rapat ini, kami menyiapkan strategi untuk membina 20 tim yang akan bertanding di PIMNAS,” kata Abu Bakar.
Dari total 456 proposal yang diajukan UB, sebanyak 55 proposal berhasil mendapatkan pendanaan.
“Dalam PKM award yang menjadi salah satu penilaian menuju PIMNAS, UB berhasil meraih juara di empat kategori, termasuk kategori mahasiswa dengan judul terkreatif. Itu adalah pencapaian terbesar, mengalahkan universitas lain seperti UGM dan IPB,” terang Abu Bakar.
Sebagai bagian dari persiapan menuju PIMNAS, UB telah menyusun jadwal pendampingan intensif.
“Pendampingan pertama akan dilakukan pada 21 September, diikuti oleh pendampingan kedua pada 28 September. Selama pendampingan ini, tim akan berlatih presentasi, membuat poster, artikel ilmiah, dan luaran lainnya. Selanjutnya, karantina tiga hari dua malam akan dilaksanakan pada awal Oktober untuk memberikan motivasi, bedah materi, dan sesi latihan presentasi,” ujar Abu Bakar.
Sebelum berangkat, seluruh tim PIMNAS UB telah mengikuti karantina yang difasilitasi oleh kemahasiswaan UB.
Mereka mendapatkan pembinaan dari para pakar komunikasi, motivator, serta diskusi dengan pemenang PIMNAS tahun sebelumnya.
“Karantina ini bertujuan untuk memastikan tim siap secara mental dan teknis. Kami juga mengundang Humas UB untuk terlibat dalam kegiatan ini,” lanjutnya.
Tahun lalu, UB menduduki peringkat ke-7 di PIMNAS dengan hanya meraih satu medali emas. Untuk tahun ini, Abu Bakar berharap UB bisa masuk dalam tiga besar.
“Tahun ini kami lebih selektif dan fokus. Dari 20 tim yang lolos, ada empat tim yang sudah menunjukkan prestasi luar biasa saat PKP 2. Kami akan mengintensifkan pendampingan terhadap tim-tim tersebut agar bisa meraih medali di PIMNAS,” ungkapnya.
Inggita menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam kompetisi ini adalah menjaga motivasi para mahasiswa.
“Emosi dan motivasi mereka bisa naik turun, jadi kami harus menjaga semangat mereka agar tetap stabil. Selain itu, pendampingan teknis mulai dari tahapan fakultas, universitas, hingga karantina juga akan kami laksanakan secara optimal,” ujar Inggita. (dilla/Humas UB)