
Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui penandatanganan kesepakatan bersama (MoU). Acara ini berlangsung pada Selasa (29/11) bertempat di Ruang Jamuan, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan universitas dan perwakilan dari Kementerian Pertahanan.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Rektor UB, Prof. Widodo, SSi.MSi.,PhD.Med.Sc, dan Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI, Dr. Bambang Irwanto M.Tr (Han)., CHRMP. Turut hadir pula dalam acara ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH., MH., serta Dekan Fakultas Hukum, FIA, FK, Direktur Direktorat Kerja Sama, dan sejumlah pimpinan UB lainnya.
Dalam sambutannya, Prof. Widodo menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dirjen dan rombongan serta menyatakan kehormatan UB dapat menjalin kerjasama lebih erat dengan Kementerian Pertahanan. Beliau juga menyoroti keunggulan Program Studi Pascasarjana UB yang telah mendapat akreditasi unggul dan internasional, dengan lebih dari 70 program studi.
“Kerjasama kita sudah banyak terutama perkembangan teknologi pertahanan yang menjadi sangat penting. Era pertahanan sekarang mengandalkan teknologi IT, dan kerjasama ini menjadi kunci untuk memastikan kedaulatan negara Republik Indonesia,” tambah Prof. Widodo
Dirjen Kuathan Kemhan, Dr. Bambang Irwanto, menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk memperpanjang MoU yang telah habis berlaku. Dia juga menyampaikan pentingnya mendukung para Patubel (Peserta Tugas Belajar) dalam mengembangkan diri, khususnya dalam konteks pembelajaran pertahanan.
“Para Patubel ini adalah generasi yang 10 tahun ke depan akan menduduki jabatan strategis. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan landasan untuk koordinasi yang baik di masa depan,” ujar Dr. Bambang Irwanto
Menindaklanjuti penandatanganan MoU, Kementerian Pertahanan RI akan melakukan supervisi terhadap para Patubel yang sedang menempuh studi lanjut di berbagai fakultas di UB. Sebanyak 31 peserta tugas belajar, termasuk 4 di antaranya dari bidang Ilmu Sosial, akan mendapatkan dukungan dan supervisi untuk memastikan mereka siap mengemban tugas strategis di masa depan.
Kerjasama antara Universitas Brawijaya dan Kementerian Pertahanan diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mengembangkan keunggulan sumber daya manusia di bidang pertahanan, menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan kebutuhan strategis negara.(WDD/Humas UB)
