Ulfah Maisaroh, Tabung Uang Beasiswa untuk Lanjut Kuliah, Kini Raih IPK Sempurna

Ulfah Maisaroh, M.Stat. (foto pribadi)
Ulfah Maisaroh, M.Stat. (foto pribadi)

Ulfah Maisaroh lulus dengan IPK Sempurna 4,00 dengan masa studi 6 bulan. Mahasiswi asal Lumajang ini termasuk wisudawan pada prosesi Wisuda periode XII Tahun Akademik 2023/2024 Universitas Brawijaya.

Ulfah ikut program Fast Track di Prodi Magister Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di UB. “Saat semeter 7, saya sudah bisa mengambil mata kuliah program magister semester 1,“ kata Ulfah.

Ulfah tertarik pada statistika karena senang Matematika saat masih duduk di bangku SMA. Tapi, Ulfah tidak ingin masuk jurusan Matematika murni. Akhirnya saat SNMPTN, Ulfah memilih Statistika.

Sedangkan terkait masa kuliah magister yang terhitung cepat, selain sistem fast track ia juga tidak mengikuti ujian akhir tesis karena penelitian untuk tesisnya berhasil dipublikasikan di Jurnal Nasional Sinta 2. Jurnal tersebut yakni BAREKENG : Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan serta JTAM (Jurnal Teori & Aplikasi Matematika). Ulfah mengangkat penelitian berjudul ‘Pengembangan Model Struktural pada Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Moderasi SEM Multigrup Model pengukuran SEM Multigrup’.

Penelitian ini tentang Structural Equation Modeling (SEM) yang merupakan pemodelan statistika multivariat yang melibatkan hubungan antar variabel dan model indikator dengan variabel latennya secara simultan. SEM terus berkembang, hingga muncul pendekatan multigrup untuk data yang berasal dari dua atau lebih populasi. Belum ada penelitian yang membahas tentang pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dengan moderasi multigrup.

Untuk merampungkan pendidikan S2, Ulfah menggunakan sebagian beasiswa yang diterima saat S1. Ulfah termasuk penerima mahasiswa Bidik Misi atau saat ini dikenal sebagai Kartu Indonesia Pintar. Almarhum ayahnya merupakan pensiunan karyawan Tata Usaha di SMP di Lumajang. Sehingga untuk kuliah magister ini Ulfah menyisihkan dari uang beasiswa dan uang pensiunan ayahnya. “Saat covid kan tinggal di rumah. Jadi uang yang ditabung itu lebih banyak. Nah dari situ juga ditambah bantuan dari uang pensiunan almarhum,” jelasnya.

Ulfah juga dimudahkan karena program magister hanya membayar 50 persen selama semeter 1 dan 2.

Saat menjadi mahasiswa magister, Ulfah meneruskan kebiasaan belajar di S1. Salah satunya dengan mempersiapkan belajar materi yang akan dibahas di perkuliahan dan melakukan diskusi kelompok. “Saya tipe orang yang belajar harus sambil nulis dan mengerjakan contoh soal. Biasanya dari situ saya cepat paham,” ungkapnya.

Kegigihannya di saat S1 pun tidak sia-sia, ia mendapatkan IPK 3,84 dengan masa studi 3 tahun 10 bulan. Setelah lulus S2, Ulfah berharap bisa bekerja di dunia pendidikan. “Sekarang mau coba-coba tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Dosen, saya pingin ngajar,” tukasnya.[sitirahma]