
Universitas Brawijaya (UB), Universitas Nusa Cendana (UNDANA) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DISPANGTAN) Kabupaten Malaka melakukan kegiatan panen raya di Lahan Demplot Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud realisasi Program Dana Padanan Kemenristekdikti sekaligus sebagai hasil pengaplikasian teknologi Pita Mulsa Organik dan Teknologi Induksi Magnetik di lahan pertanian Kabupaten Malaka.
Kegiatan panen raya dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari dosen dari Universitas Brawijaya, Universitas Nusa Cendana, Reviewer Monev Lapang dari Universitas Brawijaya, Kepala Dinas dan Staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Penyuluh Pertanian Kabupaten Malaka, Camat Kecamatan Malaka Tengah, Kepala Desa Kamanasa, petani setempat, serta mahasiswa MBKM.
Kegiatan panen simbolis ini kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mesin sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat. Kegiatan panen raya simbolis ini juga diikuti dengan penyerahan modul kegiatan berupa modul budidaya tanaman padi, modul penangkaran benih padi, modul pita mulsa organik, dan modul teknologi induksi magnetik. Modul kegiatan diserahkan oleh pihak Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana kepada petani setempat yang diwakili oleh kepala dinas pertanian dan

ketahanan pangan kabupaten malaka, camat kecamatan malaka tengah, kepala desa kamanasa, dan pemilik lahan demplot.
Sebelum dilakukan pemanenan, lahan demplot telah dihitung ubinannya untuk mengetahui produktivitas tanaman padi. Hasilnya, produktivitas tanaman padi mencapai 5,860 ton/ha yang mana hasil ini telah memenuhi target.
Ose pemilik lahan menjelaskan dengan adanya teknologi pita mulsa organik dan teknologi induksi magnetik yang diterapkan di lahannya, hasil tanaman padi lebih bagus, gulma juga tidak terlalu banyak dan produktivitas tanaman padi sangat tinggi padahal di Musim Tanam Kedua”.
Joseph penyuluh pertanian Kabupaten Malaka menambahkan Pita Mulsa Organik memberi dampak nyata terhadap hasil tanaman padi, tanah sawah kadar basanya menurun dan sangat subur, semoga banyak petani yang terinspirasi dan bisa membuat Pita Mulsa Organik sendiri dengan bahan-bahan yang sangat mudah mesin yang telah tersedia.
“Respon warga setempat sangat positif menerima teknologi yang kami sosialisasikan, sehingga teknologi ini dapat diterapkan dengan sangat baik dan Alhamdulillah membuahkan hasil yang optimal. Kami memiliki target hasil panen padi di Musim Tanam ke-2 adalah 5,5 ton/ha namun hasil yang didapatkan mencapai 5,860 ton/ha. Harapannya petani setempat dapat mengaplikasikan teknologi ini sehingga produktivitas tanaman padi mereka meningkat” Ucap Rita selaku Ketua Peneliti dari Program Dana Padanan 2024,” kata Joseph. (LA/Humas UB)