UB, UNDANA, dan Dispangtan Kabupaten Malaka Gelar Sosialisasi Penangkaran Benih Padi

Keterangan Foto dari kiri ke kanan : Dr. Ir. I Gede Bagus Adwita Arsa, MP dan Yohana Avelia Sandy
Keterangan Foto dari kiri ke kanan : Dr. Ir. I Gede Bagus Adwita Arsa, MP dan Yohana Avelia Sandy

Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, menggelar sosialisasi penangkaran benih padi pada Jumat, (22/11/2024), di Resto Hotel Nusa Dua Kabupaten Malaka. Kegiatan dilakukan sebagai wujud realisasi Program Dana Padanan kemenristekdikti sekaligus sebagai upaya untuk mewujudkan penyediaan benih mandiri. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak peserta mulai dari petani setempat, penyuluh pertanian Kabupaten Malaka, Dosen dari Universitas Brawijaya yang diwakili oleh Yohana Avelia Sandy, SP., MP., MSc dan Dosen dari Universitas Nusa Cendana yang diwakili oleh Dr. Ir. I Gede Bagus Adwita Arsa, MP.

Materi yang dijelaskan dalam penyuluhan pertanian ini yaitu mengenai tata cara penangkaran benih padi untuk mendapatkan benih yang berkualitas.

Bagus menjelaskan, konsep penangkaran benih padi yang tepat harus menerapkan tujuh prinsip utama yakni, tepat jenis, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, tepat jumlah, dan tepat cara.

Yohana Avelia mengatakan dalam proses penangkaran benih harus mengikuti beberapa tahapan prosedur yaitu pemilahan dan perlakuan benih, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, penyiangan, pengendalian OPT, seleksi/rouging, variabel yang diamati, cara ubinan, panen dan pengolahan benih, pengawasan dan sertifikasi benih, pengemasan, dan penyimpanan. Selain itu, Yohana juga menambahkan berbagai macam penyakit benih padi yang harus diperhatikan oleh para petani.

Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana saling berkontribusi menyumbangkan ide untuk membangun pertanian di Kabupaten Malaka agar menjadi kabupaten yang unggul dalam sektor pertanian dan dapat memproduksi benih secara mandiri.

Keberlanjutan dari program ini nantinya diharapkan para petani mampu untuk memproduksi benih secara mandiri. (LIA/Humas UB).