UB Tingkatkan Kuota Beasiswa dan Gelar Pembinaan

Universitas Brawijaya (UB) melalui Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa mengadakan pembinaan bagi penerima beasiswa Non-APBN tahun 2024. Acara ini berlangsung pada Senin (25/11) di ruang pertemuan lantai 8 Gedung Rektorat UB.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan beasiswa dan memastikan seleksi penerima berjalan tepat sasaran. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini pembinaan dilakukan secara menyeluruh dengan mengundang seluruh penerima beasiswa.

Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan UB, Dr. Ilhamuddin, S.Psi., M.A., menekankan pentingnya tanggung jawab penerima beasiswa.

“Kami ingin para penerima beasiswa memahami bahwa selain menerima bantuan, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi secara positif melalui berbagai kegiatan. Hal ini menjadi bagian dari laporan kepada pemberi beasiswa, yang membuktikan bahwa mahasiswa UB adalah individu berprestasi dan aktif,” ujar Ilham.

Pembinaan kali ini melibatkan 106 mahasiswa perwakilan dari total 2.000 penerima beasiswa Non-APBN di UB. Dengan upaya ini, UB berharap dapat mendorong para pemberi beasiswa untuk meningkatkan kuota penerima di masa mendatang.

“Kami berharap jumlah penerima beasiswa dapat terus meningkat, mengingat masih banyak mahasiswa yang membutuhkan bantuan ini,” tambah Ilham.

Dalam pembinaan, dijelaskan bahwa penerima beasiswa memiliki sejumlah tanggung jawab, yaitu mempertahankan prestasi akademik dengan IPK minimal sesuai standar, berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di UB, mengikuti program pemberi beasiswa secara aktif, melaporkan kegiatan secara formal sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Penerima beasiswa Non-APBN diutamakan berasal dari mahasiswa kurang mampu atau berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Kriteria akademik mencakup IPK minimal 3,0, sementara prestasi non-akademik seperti memenangkan lomba atau aktif dalam organisasi menjadi nilai tambah signifikan.

“Para pemberi beasiswa mengutamakan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berkontribusi aktif dalam kemajuan kampus,” jelas Ilham.

Informasi terkait beasiswa UB disampaikan melalui Sistem Informasi Beasiswa (SIBEA) yang terintegrasi dengan sistem akademik mahasiswa (SIAM). Selain itu, informasi juga disebarkan melalui situs web dan media sosial resmi UB.

Tahun 2024, sebanyak 40 sumber beasiswa Non-APBN memberikan kepercayaan kepada UB. Beasiswa ini berasal dari perusahaan, CSR, yayasan, lembaga, foundation, hingga pemerintah daerah. Jenis bantuan meliputi, bantuan UKT (Uang Kuliah Tunggal), bantuan biaya hidup, bantuan UKT dan biaya hidup, bantuan riset/penelitian akhir.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., mengingatkan para penerima beasiswa agar memanfaatkan bantuan dengan bijak.

“Beasiswa yang diterima adalah amanah dari pemberi. Kami berharap penggunaannya dilakukan dengan bijaksana. Melalui pembinaan ini, kami juga berharap informasi tentang beasiswa dapat tersebar lebih luas sehingga semakin banyak mahasiswa yang terbantu,” ungkapnya.

Dengan pembinaan ini, UB berharap dapat mengurangi jumlah mahasiswa yang kesulitan membiayai pendidikannya serta memperkuat kepercayaan para pemberi beasiswa untuk terus mendukung mahasiswa UB. [KAN/Humas UB]