UB Tambah 2 Profesor Baru dari FEB dan FTP

Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus., (Acc), Ak., Ph.D (kiri) dan Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc. (kanan)
Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus., (Acc), Ak., Ph.D (kiri) dan Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc. (kanan)

Universitas Brawijaya kembali menambah dua profesor baru, dari dua fakultas yang berbeda. Dua profesor ini adalah Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus., (Acc), Ak., Ph.D dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc. dari Fakultas Teknologi Pertanian.

Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus. (Acc.), Ak., Ph.D. : Model Akuntabilitas Publik Terintegrasi: Upaya Mengoptimalkan Pertanggungjawaban Sektor Publik Dalam Lingkungan Yang Kompleks

Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus., (Acc), Ak., Ph.D
Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus., (Acc), Ak., Ph.D

Pengelolaan organisasi publik menghadapi tantangan di tengah kondisi turbulensi, kedaruratan dan ketidakpastian. Sayangnya, model-model akuntabilitas publik yang ada selama ini masih belum mampu mengakomodasi kebutuhan penerapan akuntabilitas publik yang lebih komprehensif.

Untuk mengakomodir akuntabilitas, Nurkholis menawarkan model terintegrasi yang berupaya mengoptimalkan pertanggungjawaban sektor publik dalam lingkungna kompleks. Model ini memiliki keunggulan dengan mempertimbangkan kebutuhan segenap stakeholder terdampak dan mampu mendukung ketercapaian tujuan organisasi publik dalam mewujudkan pengelolaan organisasi yang tertata baik berdasarkan hukum yang berlaku (Eunomia).

Ia meyakini bahwa ketercapaian akuntabilitas publik yang optimal mensyaratkan adanya dukungan dari faktor-faktor terkait. Dengan demikian, integrasi berbagai aspek baik teknis maupun non-teknis adalah sebuah keniscayaan. “Berpijak dari pemahaman ini, model akuntabilitas publik juga harus berkarakter integralistik, dengan empat pilar, yaitu spritualitas, kapasitas institusionla, social respons accounting, robust governance serta lokalitas atau hukum adat”, jelasnya.

“Model akuntabilitas publik terintegrasi yang saya kembangkan telah berupaya mengakomodasi aspek-aspek penting yang dapat memastikan ketercapaian optimal dari diterapkannya akuntabilitas publik itu sendiri”, jelasnya.

Organisasi publik, jelasnya, harus menyadari bahwa kompleksitas lingkungan terkini memiliki efek multidimensional sehingga indetifikasi terhadap pihak-pihak penerima informasi kinerja sangat perlu dilakukan secara holistik.

Prof. Drs. Nurkholis, M.Bus. (Acc.), Ak., Ph.D. merupakan profesor aktif ke-23 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pria yang pernah menjabat sebagai Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini merupakan profesor dalam bidang ilmu akuntansi sektor publik, yang kini menjabat sebagai Direktur Badan Usaha Non Akademik, Universitas Brawijaya.

Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr

Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr : Teknologi Ultrasonik Untuk Pengolahan Minyak Tanaman Menjadi Biodiesel 

Biodiesel merupakan bahan substitusi solar yang sangat prospektif untuk dikembangkan, karena kekayaan sumber daya hayati di Indonesia sangat beragam. Biodiesel di produksi dengan memanfaatkan tanaman seperti nyamplung, biji pandan laut, minyak kelapa sawit, dan biji kapuk randu.

Produksi biodiesel umumnya menggunakan input energi panas untuk meningkatkan suhu agar reaktan mencapai energi aktivasi. Proses ini, menggunakan pengaduk mekanis untuk pencampuran bahan baku, dengan pengembangan teknologi yang masih sulit diaplikasikan dalam skala industri.

”Kami mengembangkan aplikasi teknologi ultrasonik untuk memperbaiki proses biodiesel. Teknologi ini menggunakan frekuensi di atas frekuensi yang ditangap indera pendengaran manusia”, jelasnya.

Teknologi ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam skala industri, digunakan untuk ekstraksi minyak hayati sebagai bahan baku biodiesel dan juga ekstraksi senyawa hayati lain. Kelemahan teknologi ultrasonik untuk produksi biodiesel masih dominan menggunakan sistem batch dan katalis anorganik. Ke depan perlu dikembangkan proses sistem kontinu yang layak teknik, ekonomi, ramah lingkungan dengan menggunakan  katalis terbarukan berbahan hayati serta penerapannya pada industri

Penggunaan paparan ultrasonik mempercepat waktu proses trans-esterifikasi hingga 30 kali lebih cepat dibandingkan penggunaan pengaduk mekanis. Waktu yang relatif pendek untuk mencapai kurva maksimum ini memungkinkan mesin trans-esterifikasi dengan gelombang ultrasonik bisa dirancang bangun dengan sistem kontinnu karena waktu diam yang dibutuhkan di dalam reaktor realatif lebih pendek.

Penggunaan ultrasonik pada reaksi trans-esterifikasi mampu mengkonversikan minyak tanaman menjadi biodiesel hingga 100% dengan waktu proses yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan pengaduk mekanis. Hal tersebut dikarenakan adanya kavitasi, aliran akustik dan bintik panas pada reaktan.

”Pengembangan bioenergi, khususnya biodiesel diharapkan dapat mengintegrasikan proses daru hulu smapai hilir, dan dapat diprioritaskan untuk pembangunan industri pedesaan karena sumber bahan baku banyak tersedia di desa”, jelasnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Inovasi ini merupakan profesor dalam bidang ilmu Teknik pengolahan Hasil Pertanian. Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc. Agr adalah profesor ke-13 di Fakultas Teknologi Pertanian, dan menjadi profesor aktif ke-176 di serta ke-325 yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (VQ)