UB Siapkan 600 Komputer untuk CBT SBMPTN 2017

Tidak hanya pelaksanaan Jalur Mandiri yang berbeda. Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017 sedikit berbeda dibandingkan 2016.  Hal ini dijelaskan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof.Dr. Kusmartono, MS di hadapan wartawan pada Jumat (31/03/2017) di Ruang Rapat Rektor, Universitas Brawijaya “Tahun 2017, SBMPTN akan dibagi menjadi 2 jenis ujian, Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT/ujian tulis). Tahun ini, UB menyediakan 600 unit komputer, sedangkan Universitas Negeri Malang sebanyak 800 unit dan Universitas Islam Negeri Maliki sebanyak 250 unit. UB sebagai Ketua Panitia Lokal Malang, memfasilitasi 1.650 unit komputer. Untuk di UB sendiri lokasi ujiannya akan disebar di beberapa titik, seperti di TIK Rektorat, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Komputer dan beberapa fakultas lain”, jelas Guru Besar Fakultas Peternakan itu.

Yang perlu diperhatikan para peserta ujian tahun 2017, menurut Kusmartono, panlok tidak mempersiapkan komputer cadangan. “Jika ada listrik yang padam maka para peserta tidak diijinkan mengisi ujian tulis. Antisipasi dari kami adalah menyediakan genset sebagai cadangan listrik. Masing-masing kampus akan memiliki koordinator yang membawahi koordinator ruang ujian. Sebelum pelaksanaan, akan ada koordinasi dengan penanggungjawab pada masing-masing ruang”, jelasnya.

Jumlah CBT yang direncanakan Panitia Pusat untuk tahun 2017, sebanyak 30.000 peserta. “Sistematika pendaftarannya akan dibagi selama jangka waktu pendaftaran. Jumlah kuota CBT akan dibatasi pada setiap harinya. Jika kuota hari tersebut sudah dipenuhi untuk CBT, maka peserta yang ingin mendaftar harus menunggu pada hari berikutnya atau memilih untuk ujian tulis”, terangnya.

Yang harus diperhatikan para peserta adalah berhati-hati saat pengisian. “Jika tidak mau mengambil resiko, dapat memilih ujian tulis. Spesifikasi komputer juga akan disesuaikan dengan standar Panitia. Selain itu juga soalnya akan diacak”, pungkasnya. [vicky]