
Sebagai bentuk realisasi dan implementasi kerjasama internasional antara Universitas Brawijaya (UB) dengan kampus di Tiongkok, salah satunya komitmennya yakni penguatan pendidikan. UB melalui program BIPA, mengadakan pengenalan program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan tes Uji Kemampuan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Universitas Brawijaya (UKBINA UB) di kampus Tianjin Foreign Studies University (TFSU), Tiongkok, Kamis – Sabtu (26 – 28/09/2024).
Terdapat tiga program utama dalam kegiatan itu, antara lain perjanjian kerjasama pengadaan tes Uji Kemampuan Bahasa Indonesia untuk Penutur asing antara UB dan TFSU, pengenalan program pembelajaran BIPA, serta kuliah tamu pada program studi Bahasa Indonesia TFSU.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi dari program Sabbatical Leave (SB) UB yang diusulkan Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Sebuah program yang diperuntukkan bagi dosen UB untuk menggali ide dalam mengembangkan inovasi akademik khususnya kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri. Sedangkan tim terdiri dari Fredy Nugroho Setiawan, S.S., M.Hum selaku ketua Layanan Bahasa dan Ekonomi Kreatif (LBEKRAF) dan Khilmi Mauliddian, S.Hum., M.Li dari divisi BIPA Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Kedatangan tim UB di kampus TFSU disambut dan diterima sangat hangat oleh pihak kampus. Bertempat di ruang pertemuan TFSU, pihak TFSU diwakili oleh Zhang Hamei selaku Ketua Komite Fakultas Bahasa Asia-Afrika, Zhu Libin, Wakil Dekan Fakultas Bahasa Asia-Afrika, Dong Jialin Ketua Kantor Urusan Internasional Fakultas Bahasa Asia-Afrika, dan Cao Jia Ketua Program Studi Bahasa Indonesia TFSU.
“Kami menyambut baik kerjasama yang telah dibangun antara UB dan TFSU. Kerjasama ini kami harap akan terjalin seterusnya karena kita sudah menjadi saudara,” sambut Zhang Hamei.
Pada kesempatan tersebut Ia juga menyampaikan, jika pihak TFSU sangat mendukung penuh UB dalam mendirikan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di kampus TFSU. Pihaknya juga mengupayakan agar RBI bisa segera mendapat izin pendirian dari pemerintah Kota Tianjin, sehingga bisa digunakan sebagai aktivitas untuk pengenalan budaya Indonesia di Tiongkok.
“Selain itu, kami juga sangat mendukung penuh UB dalam mendirikan Rumah Budaya Indonesia di kampus kami. Kami juga mengupayakan agar RBI bisa segera mendapat izin pendirian dari pemerintah Kota Tianjin, sehingga bisa digunakan sebagai aktivitas untuk pengenalan budaya Indonesia di Tiongkok,” lanjutnya.
Perlu diketahui, UB telah meresmikan pembukaan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di TFSU, Tiongkok, 10 Mei 2024 lalu. RBI ini diinisiasi UB bekerjasama dengan TSFU, dan didukung KBRI Beijing. Hal ini merupakan salah satu upaya mengawali Program Globalizing UB yang membawa UB ke level internasional.
Pada kesempatan itu pula, Cao Jia atau yang memiliki nama akrab Indonesia Nadia, selaku ketua program studi Indonesia TFSU menambahkan, jika keberadaan studi Bahasa Indonesia kini semakin digemari oleh masyarakat Tiongkok. Hal itu terlihat dibeberapa tahun ini juga mahasiswa yang berminat untuk mengambil bahasa Indonesia mengalami peningkatan khsusunya di TFSU.
“Bagi kami di Tiongkok, Indonesia adalah negara yang akan memiliki prospek ekonomi yang sangat berkembang, sehingga belajar bahasa Indonesia akan membuka peluang besar bagi kami. Keberadaan studi Indonesia kini juga semakin digemari oleh masyarakat Tiongkok. Hal itu terlihat dibeberapa tahun ini juga mahasiswa yang berminat untuk mengambil bahasa Indonesia mengalami peningkatan,” tambah Nadia dengan bahasa Indonesia cukup fasih.
Selain itu, Nadia juga memuji pembelajaran BIPA UB selama ini. Sebab, tahun lalu empat mahasiswa TFSU yang mengikuti pembelajaran BIPA di UB juga mengalami peningkatan bahasa Indonesia yang pesat. Terutama dalam penggunaan bahasa formal baik lisan maupun tulis. Selain itu, diakui mahasiswanya juga sudah bisa menjadi penerjemah dari Mandarin ke Indonesia dengan cukup baik.
Sementara itu, wakil tim UB Fredy, pada saat penyambutan juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat TFSU kepada tim UB. Mewakili UB Fredy menyampaikan salam hangat dari Rektor UB dan Dekan FIB UB. Fredy, juga menyampaikan kerjasama yang sudah dibangun antara UB dan TFSU berharap agar dapat terus dijaga dan harus semakin diperkuat dengan semangat kolaborasi.
“Pada kesempatan ini, kami dari UB sangat berterima kasih atas sambutan TFSU yang begitu hangat kepada kami. Kami mewakili UB menyampaikan salam hangat dari Rektor UB dan Dekan FIB UB. Bagi kami kerjasama yang sudah dibangun antara UB dan TFSU harus dijaga dan harus semakin diperkuat dengan semangat kolaborasi,” jelasnya.
Fredy juga menambahkan, kedatangan tim UB kali ini dalam rangka untuk mengenalkan program BIPA dan Tes UKBINA UB di TFSU. Dengan harapan, ke depan kedua program tersebut dapat semakin di kenal lebih luas oleh para mahasiswa program studi Bahasa Indonesia di TFSU dan di Tiongkok pada umumnya.
“Kedatangan kami kali ini dalam rangka untuk mengenalkan program BIPA dan Tes UKBINA UB di TFSU. Kami berharap, ke depan kedua program tersebut dapat semakin di kenal lebih luas oleh para mahasiswa program studi Bahasa Indonesia di TFSU dan di Tiongkok pada umumnya,” lanjutnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari dua setengah jam itu berjalan dengan lancar. Dari kedua belah pihak kemudian saling bertukar cenderamata. Dari pihak UB juga menyerahkan seperangkat pakaian adat nusantara kepada TFSU agar dapat ditampilkan di galeri RBI UB di TFSU.
“Kami dari UB juga izin menyerahkan seperangkat pakaian adat nusantara agar bisa ditampilkan di Rumah Budaya Indonesia UB di TFSU. Kami di Indonesia memiliki banyak sekali ragam pakaian nusantara, karena setiap wilayah memiliki budaya berbeda. Ke depan kami berkomitmen akan melengkapi RBI dengan berbagai macam kekayaan budaya Indonesia dan juga kegiatan untuk mengenalkan Indonesia di Tiongkok,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Ibu Zhang Hamei selaku Ketua Komite Fakultas Bahasa Asia-Afrika juga mengungkapkan kembali rasa terima kasih kepada UB yang sudah berkunjung kembali. TFSU mendukung penuh upaya UB pada program RBI, pembelajaran BIPA, serta pengadaan Tes Kemampuan Bahasa Indonesia. Pihak TFSU juga akan mengupayakan tes bahasa Indonesia agar dapat dilakukan secara aplikasi daring sehingga memudahkan mahasiswa TFSU dalam mengikuti tes. Sebab, di Tiongkok sistem internet berbeda dengan Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan UB yang telah datang ke kampus kami. Kami mendukung penuh upaya UB pada program RBI dan juga pembelajaran BIPA serta pengadaan Tes Kemampuan Bahasa Indonesia. Kami juga akan mengupayakan tes bahasa Indonesia agar dapat dilakukan secara aplikasi daring sehingga memudahkan mahasiswa kami dalam mengikuti tes. Sebab, kami di sini memiliki sistem internet yang berbeda dengan Indonesia,” jelasnya mengakhiri pertemuan. [khilmi/sitirahma]