UB Kampus Merdeka untuk SDM Unggul dan Indonesia Maju

Makna kemerdekaan dalam bidang pendidikan artinya, masyarakat memperoleh pendidikan yang layak tanpa ada kesulitan hingga jenjang tinggi untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang esensinya mendorong mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar siap menjadi lulusan yang tangguh.

Saat ini Universitas Brawijaya (UB) telah melaksanakan delapan bentuk pembelajaran MBKM, yaitu magang bersertifikat, proyek di desa (sosial, infrastruktur), kampus mengajar (mengajar di daerah terpencil), pertukaran pelajar (mengambil kelas di PT lain), penelitian, kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan.

“Sudah ada 63 mahasiswa mengikuti pertukaran mahasiswa ke luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), 89 mahasiswa mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka di perguruan tinggi luar pulau Jawa,9 mahasiswa mengikuti program Transfer Kredit Internasional,  90 mahasiswa mengikuti program magang bersertifikat yang dinamakan Bangkit kerja sama dengan Google dan beberapa perusahaan besar di bidang teknologi, juga program-program lainnya,” papar Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, Sabtu (15/08/2021).

Prof. Aulanni’am menyampaikan, tujuan utama MBKM adalah menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa di luar kampus. Sehingga mereka akan mendapatkan tantangan dan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian melalui kenyataan dan dinamika di lapangan. Dengan adanya program ini, proses pembelajaran di kampus semakin fleksibel/otonom, sehingga kultur pembelajaran tidak kaku, yang harapannya akan melahirkan insan yang merdeka dan berbudaya.

“MBKM memfasilitasi mahasiswa untuk menggali potensi mereka, dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Dengan mengikuti program MBKM diharapkan lahir SDM unggul dan Indonesia maju,” ungkapnya.

Sementara itu Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS menuturkan, sebenarnya UB telah melaksanakan merdeka belajar sejak sebelum adanya ketetapan dari Kemendikbudristek meskipun secara parsial. Namun saat ini UB telah melaksanakan MBKM secara utuh sesuai kebijakan Dikti, yaitu menempuh pembelajaran di luar program studi dalam PT sama dan di luar PT baik nasional ataupun internasional, dan juga di Industri.

“Di UB sudah ada unit-unit yang bertanggung jawab pada setiap program MBKM yang ditawarkan Dikti. Pedoman sudah dibuat dan semua program studi telah melaksanakan. Saya berharap mahasiswa dapat memanfaatkan MBKM untuk meningkatkan daya saingnya untuk persiapan karir masa depan,” pungkas rektor. [Irene/Humas UB]