Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) menjadi tuan rumah bagi 6th Asia Pacific Internet Engineering (APIE) Camp, yang berlangsung pada 10-14 Februari 2025 di Auditorium Algoritma FILKOM UB. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Brawijaya, Keio University, APIE (Asia Pacific Internet Exchange) , SOI Asia (School Of Internet Asia), dan APNIC Project.
APIE Camp adalah program pelatihan intensif selama 5 hari yang berfokus pada desain dan implementasi jaringan melalui proyek berbasis praktik. Program ini bertujuan untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh dari APIE Online dan APIE e-Workshop bagi peserta yang berasal dari berbagai universitas di Asia Pasifik. Selain itu, APIE Camp juga mencakup sesi kolaboratif dengan operator Research and Education Network (REN) di kawasan Asia Pasifik.
Pada upacara pembukaan, acara diawali dengan Brief Report on Hosting APIE Camp di Universitas Brawijaya yang disampaikan oleh Achmad Basuki, S.T., MMG., Ph.D., selaku Koordinator APIE Camp #06. Dalam laporannya, beliau menjelaskan tentang program APIE Camp, jadwal kegiatan selama 5 hari ke depan, serta memperkenalkan 24 peserta dari 11 universitas di Asia Pasifik, termasuk dari Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Nepal, Myanmar, dan Bangladesh.

Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Prof. Keiko Okawa, dari Keio University, Jepang yang juga sebagai Direktur SOI Asia, yang menekankan pentingnya partisipasi aktif dan komunikasi selama kegiatan berlangsung. Beliau mengingatkan bahwa APIE Camp akan menjadi pengalaman berharga bagi para peserta dan ajang menjalin komunikasi dengan berbagai universitas di Asia Pasifik.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D., Dekan FILKOM UB, yang mengapresiasi terselenggaranya APIE Camp di Universitas Brawijaya. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa FILKOM UB adalah tempat yang tepat untuk menjadi tuan rumah APIE Camp yang selaras dengan perkembangan pesat fakultas ini dalam dunia pendidikan dan riset teknologi.
Beliau juga memperkenalkan FILKOM UB yang berdiri sejak tahun 2012 dan telah berkembang pesat dengannjumlah mahasiswa aktif mencapai 4000 mahasiswa, 6600 alumni, 6 program studi yang dalam waktu dekat akan berkembang menjadi 10 program studi.
“Di FILKOM, kami berkomitmen untuk meningkatkan inovasi, penelitian, dan pembelajaran praktis guna mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia nyata,” ungkap Prof. Wayan.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan ramah tamah, menandai dimulainya APIE Camp ke-6 dengan suasana penuh antusiasme dan kebersamaan.
Selama lima hari, APIE Camp ke-6 menghadirkan materi berdasarkan kurikulum yang telah ditentukan. Wakil Ketua Pelaksana sekaligus Dosen UB, Dr. Kasyful Amron, S.T., M.Sc., menjelaskan bahwa perbedaan APIE Camp dari tahun ke tahun terletak pada kurikulumnya.
“Terdapat kurikulum dasar yang harus disampaikan, kami juga menghadirkan para ahli expert sebagai pemateri dalam acara ini,” jelasnya.
Ketua pelaksana Achmad Basuki, S.T., MMG., Ph.D., juga menambahkan bahwa UB tidak hanya berperan sebagai penyelenggara, tetapi juga menghadirkan mahasiswa dan dosen terbaiknya dalam kegiatan ini. Beliau menyoroti dimana era teknologi saat ini, kurangnya peminat di bidang Internet Engineering dari generasi muda sebagai tantangan besar.
“Kita berusaha mendekatkan bidang Internet Engineering ke anak-anak muda. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, akan menjadi masalah apabila tidak ada regenerasi,” ujarnya.
APIE Camp ke-6 berhasil menghadirkan10 peserta perempuan, menegaskan upaya SOI Asia dalam mempromosikan partisipasi perempuan dalam teknologi. Dengan lebih banyak perempuan yang aktif dalam kegiatan APIE menjadi sinyal positif menuju inklusi yang lebih besar dalam dunia teknologi.
Dan untuk pertama kalinya di APIE Camp, diadakan sesi Meet the Internet Engineers, yaitu sharing session bersama tujuh spesialis jaringan internet dan anggota tim NOC. Dalam sesi ini, seluruh 24 peserta camp, 6 asisten pengajar, dan sekitar 30 mahasiswa UB berkesempatan untuk berdiskusi langsung mengenai jalur karier, tren industri, serta tantangan dalam dunia internet engineering. Inisiatif ini pertama kali diperkenalkan pada AI3 dan SOI Asia Joint Meeting di Universitas San Carlos (USC) pada Juni 2024, dan kini terus memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa yang tertarik mendalami bidang ini.
Peserta APIE Camp ke-6 juga mengunjungi Data Center Universitas Brawijaya dan Data Center neuCentrIX Malang untuk memahami cara kerja pusat data dalam menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan data secara aman dan efisien. Di Data Center UB, peserta mempelajari standar keamanan serta sistem redundansi yang digunakan untuk memastikan keandalan layanan IT.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan presentasi kelompok mengenai materi yang dipelajari serta rancangan produk atau ide inovatif yang dikembangkan setelah mengikuti sesi APIE Camp. Acara kemudian diakhiri dengan pemulangan para delegasi ke negara masing-masing.
Diharapkan, APIE Camp #06 dapat memberikan pengalaman serta keterampilan yang lebih mendalam dalam bidang internet engineering, sekaligus memperkuat jaringan kolaborasi akademik antar universitas di kawasan Asia Pasifik (ed/dila/VQ).