UB Gelar Seminar Pengendalian Emisi GRK Melalui Mekanisme NEK

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practicioners (ICSP) dan National Center for Corporate Reporting (NCCR), menggelar Seminar Nasional Keberlanjutan mengusung tema Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Mekanisme Nilai Ekonomi Karbon (NEK), Sabtu (14/01/2023), di Gedung F FEB UB, Malang.

Seminar ini dilatarbelakangi berbagai upaya dalam pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sudah dimulai sejak 1977 melalui Protokol Kyoto, namun tidak menunjukan hasil yang signifikan.

Oleh sebab itu, Kesepakatan Paris 2015 dianggap sebagai momentum untuk mengendalikan emisi

GRK secara lebih terstruktur, terencana dan penuh komitmen oleh masyarakat global.

Masing-masing negara telah menyatakan komitmen penurunan emisi GRK. Indonesia berjanji menurunkan Emisi GRK sampai tahun 2030 sebesar 29% dengan upaya sendiri atau hingga 41% jika tersedia bantuan internasional.

Sementara itu, keseriusan pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ditunjukan dengan dikeluarkannya berbagai regulasi dan instrumen serta menjalankan berbagai langkah strategis, yang semuanya bertujuan untuk mengendalikan emisi GRK.

Salah satu diantaranya, yang terbaru, adalah yang terkait dengan Tatalaksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon yang diatur melalui Permen LHK No 21/2022, 21 Oktober 2022 sebagai aturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon.

Diskusi Panel yang menghadirkan tiga panelis. Pertama, Dr. Wahyu Marjaka, M. Eng, Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional KLHK, yang akan menyampaikan materi seputar Mekanisme Nilai Ekonomi Karbon.

Kedua, Martinus Haryo Sutejo, ST., M.Sc., CSRA ESG & Carbon Accounting Expert, PT Surveyor Indonesia yang akan membahas seputar Climate – Related Disclosure, dan ketiga, Dr. Ali Darwin, Ak., M.Sc. CSRA Direktur Eksekutif, ESG Academy, National Center for Corporate Reporting, yang akan membahas seputar Greenhouse Gas Calculation.

Peserta seminar dari alumni, dosen, dan juga berasal dari konsultan sustainability.

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc dalam sambutannya mengatakan sivitas akademika merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang harus memikirkan Sustainability atau keberlanjutan lingkungan agar tidak terputus.

Mantan Dekan FMIPA tersebut menjelaskan saat ini masyarakat terlalu banyak memperhatikan masalah lingkungan yang ada diatas permukaan bumi.

“Padahal sebenarnya suplay oksigen juga berasal dari lautan sehingga kualitas dari perairan menjadi bagian terpenting. Jangan sampai larutan kita mengalami kerusakan. Sehingga kita harus memikirkan dampak yang lebih serius tidak hanya terlalu over dengan yang ada diatas permukaan,”katanya.

Prof. Widodo mengatakan dunia menjalani sebuah siklus yang harus terus menerus ada survival.

“Sehingga Sustainability lingkungan dan ekosistem harus dijaga,”katanya (*/Humas UB).