UB Diskusi Bersama Mendiktisaintek dan Menteri PPN/Bappenas

Rektor melakukan pemaparan di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy
Rektor melakukan pemaparan di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy

Universitas Brawijaya (UB) dipimpin Rektor Prof. Widodo, S.Si., M. Si., Ph.D., Med. Sc melakukan pemaparan di hadapan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, Senin (23/12/2024). Pada kegiatan ini  UB memaparkan menyampaikan capaian penelitian unggulan demi pembangunan community based industry  sebagai wujud komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan nasional.

Foto bersama
Foto bersama

Tim UB yang hadir mendampingi Rektor diantaranya Prof. Andi Kurniawan, Prof. Setyawan Purnomo Sakti, Prof. Dr. Aulanni`am, Prof. Asfi Manzilati, Prof. Cahyo Prayogo, serta Nurman Setiawan Fadjar, S.E., M.Sc. Mereka menyampaikan pengalaman empiris UB dalam penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi yang telah memberi dampak nyata di tingkat lokal maupun nasional.

Diskusi Bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro
Diskusi Bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro

Pemaparan ini menjadi wadah untuk membahas berbagai potensi dan kontribusi UB dalam mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam sektor pendidikan, riset, dan inovasi.  “Dengan kolaborasi ini, kami optimis Universitas Brawijaya melalui kolaborasi lintas sektor mampu menjadi katalis pembangunan, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” ujar Rektor.

Menteri PPN/Bappenas menyambut baik inisiatif Universitas Brawijaya untuk menjalin kemitraan lebih erat dan menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian dan inovasi yang telah dilakukan UB dalam berbagai bidang. Lebih lanjut, beliau berharap kolaborasi ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Kolaborasi Menuju Pembangunan Berkelanjutan

UB memaparkan lima tema unggulan yang telah menjadi fokus pengembangan, yakni Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan, Kesehatan, Ketahanan Sosial dan Ekonomi, Energi Terbarukan, serta Material Maju dan Semikonduktor, yang kesemuanya didukung oleh pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan digitalisasi.

Pertama, Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan. UB mengembangkan konsep budidaya perikanan berkelanjutan, termasuk eco-green aquaculture, recirculating aquaculture system, nanomaterial-based aquaculture, dan greenhouse salt tunnel. Selain itu, program pertanian organik, pemanfaatan limbah, peningkatan hasil pertanian dan peternakan melalui bibit unggul, serta penguatan ketahanan pangan juga menjadi fokus utama. UB mengintegrasikan teknologi AI dan IoT untuk meningkatkan produktivitas pangan secara signifikan.

Kedua, Kesehatan. UB berkontribusi dalam pengembangan alat deteksi dini penyakit untuk manusia, hewan, dan tanaman. Inovasi mencakup rapid detection untuk autoimun dan diabetes, serta alat diagnostik berbasis AI. Peneliti UB juga mengembangkan deteksi DNA babi untuk memastikan kehalalan produk. Selain itu, UB memimpin program penanganan stunting di 381 desa dengan pendekatan berbasis komunitas.

Ketiga, Ketahanan Sosial dan Ekonomi. UB aktif mendukung pengembangan ekonomi desa melalui program desa mandiri, desa cerdas, dan desa wisata di wilayah seperti Malang Raya, Banyuwangi, NTT, hingga Papua. Selain itu, UB berperan dalam penguatan tata kelola pemerintahan daerah, pengembangan produk unggulan lokal, serta pelaksanaan program “Mahasiswa Membangun Desa” (MMD) yang berdampak luas.

Keempat, Energi Terbarukan. Dalam bidang energi, UB mengembangkan teknologi bioenergi, solar power, hidrogen energy, electric vehicle, dan baterai. Fokus utama meliputi pengembangan microhydro, biogas, dan biomass energy. Pada 2024, UB mulai mengimplementasikan teknologi kendaraan berbahan bakar hidrogen, melanjutkan hasil riset hidrogen energy yang dirintis sejak 2021.

Kelima, Material Maju dan Semikonduktor. Peneliti UB berhasil mengembangkan material fungsional maju seperti mikroelektronik, sensor, IoT, katalis berbasis mineral, dan nanomaterial lainnya. Penemuan ini memiliki aplikasi luas untuk mendukung penguatan industri nasional.

Program unggulan UB mendukung prioritas nasional seperti ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan penurunan angka stunting. Pendekatan Community-Based Industry, yang dikembangkan UB, berupaya menciptakan industri kecil berbasis komunitas dengan dukungan teknologi, jejaring, dan standarisasi. Program ini juga mendukung agenda nasional di sektor pendidikan, energi, dan digitalisasi.

Dengan audiensi ini, UB semakin mempertegas posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan.[tim/sitirahma].