Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) dan Departemen Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universiti Malaya (FBE UM) menggelar Brawijaya International Conference in Accounting, Finance, and Capital Market (BICAF) 2024, Sabtu, (19/10/2024), di kampus Universiti Malaya. Joint international conference ini merupakan pelaksanaan dari hibah DOKAR (Dosen Berkarya) 2024, yang merupakan kegiatan bersama dengan universitas luar negeri yang masuk di QS100 university ranking. Universiti Malaya, Malaysia, masuk di ranking 60 dunia.
Dengan tema “Strengthening Governance and Nurturing Investment Atmosphere in the Global Economic Turmoil,” BICAF 2024 menghadirkan sejumlah pakar dan akademisi terkemuka dari berbagai negara untuk membahas isu-isu strategis terkait tata kelola dan iklim investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Konferensi ini dipimpin oleh Ketua Penyelenggara dari UB Prof. Nurkholis.
Acara pembukaan konferensi menghadirkan dua keynote speaker, yaitu Noval Adib, Ph.D. dari Universitas Brawijaya, yang membawakan topik Behavioral Finance—membahas bagaimana perilaku manusia mempengaruhi keputusan finansial di era yang penuh ketidakpastian.
Sementara itu, Datin Assoc. Prof. Izlin binti Ismail dari Universiti Malaya menyampaikan materi mengenai Carbon Trading and Global Climate Change, membahas peran perdagangan karbon dalam mitigasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap ekonomi global. Berperan sebagai moderator adalah Dr. Mohd Haniff Zainuldin dari Departemen Akuntansi FBE UM.
Konferensi ini merupakan ajang penting bagi para akademisi, praktisi, dan regulator untuk saling bertukar pandangan dan wawasan terkait tantangan yang dihadapi dalam mengelola investasi serta memperkuat tata kelola perusahaan di tengah gejolak ekonomi yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Prof. Nurkholis, selaku ketua konferensi, menyampaikan bahwa BICAF 2024 bertujuan untuk memberikan platform diskusi yang konstruktif bagi para peneliti dan praktisi di bidang akuntansi, keuangan, dan pasar modal.
“Kami berharap konferensi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan global terkait tata kelola yang lebih baik dan iklim investasi yang kondusif,” ujar Prof. Nurkholis.
Dengan kehadiran para pembicara dan peserta dari berbagai negara, BICAF 2024 diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang akuntansi, keuangan, dan pasar modal, khususnya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. (*/Humas UB).