Presiden Dialog mempertemukan para presiden universitas dan perwakilan QS untuk bertukar wawasan tentang prioritas pendidikan tinggi global yang terus berkembang. Dialog yang diadakan sebagai bagian dari QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2024 ini berfokus pada tema penting tentang rekrutmen, kinerja, dan inovasi, serta bagaimana universitas dapat menghadapi tantangan dan peluang di lanskap akademis abad ke-21.
Rekrutmen dan Keterampilan: Adaptasi Terhadap Kebutuhan yang Berubah
Lanskap rekrutmen menjadi semakin kompleks dengan institusi yang tidak hanya berfokus pada menarik mahasiswa sarjana baru. Perguruan tinggi kini menjajaki pembelajaran seumur hidup, micro-credential, dan pendidikan lintas negara untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mempersiapkan mahasiswa untuk pasar kerja global yang kompleks.
Wakil Rektor I Profesor Imam Santoso dari Universitas Brawijaya menyoroti pentingnya keterampilan kerja sebagai prioritas mendesak, mencatat bahwa siswa dan keluarga kini semakin mengharapkan jaminan nyata bahwa pendidikan yang diambil akan membawa peluang karier. Pergeseran fokus ini mendorong universitas untuk mengintegrasikan pelatihan keterampilan dan kesiapan kerja dalam strategi rekrutmen mereka.
Kinerja dan Inovasi: Meningkatkan Dampak Institusional
Sementara peringkat tetap menjadi ukuran penting untuk kinerja institusi, QS menekankan pentingnya universitas untuk melihat melampaui metrik tradisional guna mencapai pertumbuhan dan dampak yang berkelanjutan. Diskusi menyoroti risiko stagnasi dan kebutuhan bagi universitas untuk berinovasi demi mempertahankan daya saing. Pesan yang disampaikan adalah jelas: di tahun 2024, risiko mempertahankan status quo jauh lebih besar daripada risiko perubahan. Mengadopsi metodologi dan teknologi baru adalah esensial bagi universitas yang ingin meningkatkan peringkat dan mencapai misi pendidikan mereka.
Menyederhanakan Masa Depan Pendidikan Tinggi: Rekrutmen, Keterampilan, Kinerja, dan Inovasi
Diskusi ini terstruktur berdasarkan dua tujuan utama: rekrutmen dan kinerja, dengan setiap area terkait dengan dimensi yang semakin berkembang, yakni keterampilan dan inovasi. Pertemuan ini menegaskan peran unik QS dalam mendukung institusi di dua area yang saling terkait ini, sekaligus menyoroti keterkaitan rekrutmen dengan pengembangan keterampilan, dan kinerja dengan budaya inovasi yang berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan, termasuk Prof. Joseph Hun-wei Lee, Presiden dan Rektor Universitas Sains dan Teknologi Makau (M.U.S.T.), yang menekankan potensi besar pendidikan tinggi Makau; Prof. Alexander Wai, Presiden dan Rektor Universitas Baptis Hong Kong, yang membagikan wawasan tentang lanskap pendidikan tinggi di kawasan ini; Prof. Dato’ Dr. Mohd Ekhwan Toriman, Rektor Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), yang membahas strategi inovasi dan kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi; serta Prof. Chien-Huang Lin, Dekan Kantor Keterlibatan Global dan Profesor Keperawatan dari Universitas Medis Taipei, yang mengeksplorasi peran kemitraan global dalam meningkatkan hasil pendidikan.
Dialog Presiden QS di Macau telah membuka jalan bagi diskusi dan kolaborasi lebih lanjut sepanjang KTT ini, dengan para pemimpin universitas siap berbagi wawasan dan mengeksplorasi kemitraan yang dapat meningkatkan strategi rekrutmen dan kinerja institusi. Acara ini menegaskan komitmen QS untuk mendukung universitas dalam mencapai tujuan unik mereka di lingkungan pendidikan yang semakin kompleks.
Tentang QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2024
QS Higher Ed Summit: Asia Pacific 2024 di Macau, mempertemukan para pemimpin pendidikan tinggi global untuk membahas tantangan penting yang dihadapi universitas saat ini. Dari keterampilan kerja hingga keberlanjutan, KTT ini menyediakan platform bagi institusi untuk bertukar ide, mendorong inovasi, dan memperluas dampak global mereka. (*/Humas UB).