
Sebagai bagian dari Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC) Research Summit 2025, Universitas Brawijaya turut serta dalam memperkuat kerja sama riset dengan universitas-universitas di Australia Barat. Kegiatan ini berlangsung di Perth, Australia, pada (28/4-1/5/2025) serta menjadi tonggak penting dalam hubungan akademik lintas negara. Delegasi Universitas Brawijaya dipimpin langung oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE, MSA, Ak. yang didampingi oleh Sekretaris DRPM Taufiq Ismail, Ph.D dan Kasubdit Pengelolaan Inovasi Unggul DIKST Brillyanes Sanawiri, PhD.
WAEJUC sendiri merupakan implementasi dari Perjanjian Sister State antara Jawa Timur dan Australia Barat yang telah berlangsung sejak 2019. Dalam kerangka konsorsium ini, lebih dari 300 artikel telah dipublikasikan melalui kolaborasi akademik antar universitas. Tahun ini, WAEJUC Research Summit menitikberatkan pada isu-isu strategis untuk kelanjutan kolaborasi, seperti Kesehatan, ekonomi bisnis berkelanjutan, perubahan iklim, ketahanan pangan, serta pemanfaatan teknologi terkini dalam industri.
Summit ini disponsori oleh Invest and Trade Western Australia dan melibatkan 6 Perguruan Tinggi besar dari Jawa Timur yakni Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan UPN Veteran Jawa Timur dengan 5 perguruan tinggi di Australia Barat yakni Murdoch University, Curtin University, Edith Cowan University, dan University of Notre Dame dengan lebih dari 100 akademisi yang terlibat. Acara diselenggarakan berurutan pada masing-masing kampus di Australia Barat yang menghadirkan sesi diskusi dan presentasi riset bersama.

Acara ini juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Dr. Siswo Pramono, Konsul Jenderal RI di Perth, serta perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Pemerintah Negara Bagian Australia Barat. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan kuat terhadap pengembangan kemitraan akademik lintas negara.
Rangkaian acara mencakup beberapa kegiatan utama, yaitu Pembukaan dan sesi match making untuk membangun jejaring WAEJUC dan Australia Indonesia Business Council (AIBC), Presentasi potensi riset dan peluang pendanaan lintas kampus dalam konsorsium kampus di Australia Barat dengan kampus di Jawa Timur (WAEJUC), Pertemuan dengan akademisi dan pimpinan konsorsium kampus Australia Barat yang salah satunya dihadiri oleh Prof. Yuli Rahmawati, atase Pendidikan Indonesia untuk Australia ketika di University of Notre Dame, dan Penutupan yang diselenggarakan oleh Department of Foreign Affairs and Trade Australia Goverment.
Sebagai tindak lanjut, WAEJUC berencana mengadakan research summit serupa di Jawa Timur pada akhir 2025, yang diharapkan semakin memperkuat jejaring riset antara kedua negara dan merealiasikan kolaborasi riset yang sudah dicanangkan.
Untuk menguatkan kolaborasi ini, perguruan tinggi di Jawa Timur yang tergabung dalam konsorsium berkomitmen mengalokasikan dana khusus untuk Riset Skema WAEJUC. (*/Humas UB).