UB Berbagi Ilmu Tentang Mutu dan Akreditasi

Sebagai komitmen UB untuk selalu berbagi dan membantu menjawab berbagai pertanyaan seputar mutu, akreditasi, PD-DIKTI, dan sharing pengalaman, maka UB melalui PJM-LP3M kembali menyelenggarakan Free Seminar Mutu Online tahun ke-2  Seri-2 dengan judul “Strategi Memperoleh Akreditasi Unggul dengan ISK (Instrumen Suplemen Konversi)”Jumat, (19/12/ 2021).

Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat akademik.

Peserta terdaftar sebanyak 532 peserta yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Peserta didominasi oleh dosen (94%).  Sedangkan berdasarkan asal institusinya, sebagian besar peserta berasal dari universitas (80,6%), politeknik (6,6%), sekolah tinggi (6%), institut (5,8%) dan non-akademik (0,9%).

Seminar Mutu Online Series ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof.Dr. drh. Aulanni’am, DES.

Dia mengungkapkan keberhasilan UB dalam memperoleh akreditasi unggul melalui ISK ini perlu dibagi.

Pada tahun 2021 ini UB telah mendapatkan 31 PS terakreditasi Unggul melalui ISK.

“UB  termasuk memimpin dalam akreditasi unggul ini. Dalam satu tahun UB sudah mendapatkan 31 PS terakreditasi. Hal ini  luar biasa,”kata Aida.

ISK (Instrumen Suplemen Konversi) adalah Instrumen yang diusulkan oleh Dewan Eksekutif BAN-PT dan ditetapkan oleh Majelis Akreditasi BAN-PT yang khusus digunakan untuk konversi peringkat dari sistem peringkat A, B, dan C ke sistem peringkat Unggul, Baik Sekali, dan Baik.

Dalam paparannya Dr. Slamet Wahyudi menyampaikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Unit Penyelenggara Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS) dalam mendapatkan akreditasi unggul melalui ISK dan dari sisi kebijakan.

Tiap kriteria ISK disampaikan secara detail sehingga diharapkan peserta mendapatkan gambaran utuh tentang apa saja yang harus dipersiapkan.

Sementara itu, Dr. Purnami, ST., MT memaparkan best practice UB dalam memperoleh akreditasi unggul melalui ISK dari sisi UPPS.

Dalam paparannya Dr Purnami menekankan pentingnya peran UPPS mengelola dan mengkoordinasikan PS-PS di dalamnya dalam pencapaian akreditasi unggul baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain terkait manajemen SDM, SPMI dan tracer study, dan lain-lain.

Sementara Nila Firdausi Nuzula, Ph.D memaparkan best practice UB dalam memperoleh akreditasi unggul melalui ISK dari sisi PS.

Lebih lanjut Nila Firdausi Nuzula, Ph.D. menyampaikan walaupun ISK diajukan oleh UPPS, namun pembagian peran antara UPPS, jurusan dan program studi menjadi sangat penting untuk suksesnya program studi menjadi terakreditasi unggul melalui ISK.

Peran Pusat Jaminan Mutu (PJM), Gugus Jaminan Mutu (GJM) dan Unit Jaminan Mutu (UJM) juga sangat penting dalam proses penjaminan mutu dan pendampingan proses akreditasi. Penjaminan mutu UB dilaksanakan secara berkala dan terus-menerus minimal tiap tahun sekali melalui Audit Internal Mutu (AIM), yang pada tahun 2021  ini telah mencapai siklus ke 20.

Selan Kepala Bidang Akreditasi Nasional/Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional (DE BAN PT) Dr. Slamet Wahyudi, S.T.,M.T, kegiatan tersebut juga diisi narasumber Ketua PS S1 Administrasi Bisnis FIA UB Nila Firdausi Nuzula, Ph.D dan Ketua GJM FT Dr. Purnami, ST., MT . (Euis/Aida/Humas UB).