Kelompok Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) 2024 kelompok 63 Pesucen dan 64 Bulusari mengadakan program kerja terkait pencegahan stunting.
Kegiatan dengan program kerja unggulan ‘Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini’ sebagai kegiatan unggulan, diisi langsung oleh pemateri yang merupakan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Dr. Ariani, Sp.A.
Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Selasa, (23/7/2024) lalu di Balai Desa Pesucen ini merupakan program kerja kolaborasi oleh dua kelompok MMD UB 2024 yang dibimbing Zulfaidah Penata Gama, S.Si., M.Si., Ph.D.
Sosialisasi gabungan ini dihadiri oleh seluruh Ibu-Ibu PKK serta Karang Taruna dari kedua desa yakni Bulusari dan Pesucen dengan jumlah total tamu yang hadir sekitar 50 orang.
Dr. Ariani mengatakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga membuat tubuh anak menjadi lebih pendek dari ukuran teman-teman seusianya.
Dia menambahkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi dapat berefek pula terhadap buruknya praktik pemberian asupan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupan.
Beberapa permasalahan struktural lain seperti terbatasnya pelayanan ANC (Antenatal Care), PNC (Postnatal Care) bagi ibu hamil, hingga kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai dikatakannya akan memperpanjang daftar PR pemerintah untuk menekan tingginya angka stunting di Indonesia.
Selain sosialisasi stunting, rangkaian program kerja lainnya yang dilakukan oleh kelompok 64 Bulusari juga mencakup sosialisasi ‘ISI PIRINGKU’ serta praktik pembuatan es putar yang dilaksanakan di SDN 1 Bulusari untuk membangun kesadaran akan pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang sedini mungkin.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, akademisi, serta masyarakat, angka stunting di Kabupaten Banyuwangi dapat ditekan secara signifikan dalam jangka waktu dekat. [tim/anindya/Humas UB]