Kekerasan seksual pada anak masih sering terjadi. Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi menegaskan anak adalah aset generasi yang akan datang sehingga harus dipersiapkan baik baik termasuk menghindarkan dari kekerasan seksual.
“Anak anak ini rentan pada hal terkait kejahatan, pelecehan seksual. Penting agar anak anak kita dapat perlindungan yang cukup,” ucap Dr Sholih, Senin (6/12/2021).
Menurut pengajar di jurusan Ilmu Politik UB ini pertama yang harus dilakukan adalah tidak tabu untuk memberikan Pendidikan seksual kepada anak.
“Kadang kita menganggap tabu soal Pendidikan seksual kepada anak padahal ini penting untuk dilakukan,” paparnya.
Selanjutnya adalah fenomena perkembangan media sosial yang luar biasa. Menurut Dr Sholih, adanya Facebook, Instagram dan media sosial lain membuat anak anak tiap hari memegang handphone.
“Kalau misal masa pandemi seperti sekarang lazim anak anak pakai HP untuk sekolah daring tapi apakah kita bisa sepenuhnya mengontrol pemakaian HP itu untuk kepentingan yang positif,” sambung pria asli Blitar ini.
Kekerasan seksual pada anak kata Dr Sholih bisa muncul dengan penggunaan handphone yang tak terkontrol. Sebab pelecehan seksual bisa muncul dari hal sederhana seperti chatting melalui handphone.
“Ini tentu tantangan ke depan bagi para orang tua sebab hal seperti ini bisa berkembang ke arah yang lebih negatif. Di level keluarga perlu buat semacam guide untuk meminimalkan hal yang negatif,” jelasnya. (Humas FISIP)