Siswa Sekolah Dasar (SD) rentan mengalami krisis percaya diri karena kurangnya stimulasi pada masa pandemi Covid-19. Universitas Brawijaya melalui kegiatan pengabdian masyarakat mengadakan program Beasiswa Pelatihan Public Speaking bagi siswa SD di Kota Malang untuk menciptakan generasi yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam berkomunikasi.
Program ini diluncurkan peneliti dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, yaitu Fariza Yuniar Rakhmawati, S.I.Kom, Nilam Wardasari, S.I.Kom., M.A dan Nia Ashton Destrity, S.I.Kom., M.A. “Harapan kami dengan berani mengungkapkan pendapat, siswa SD di Kota Malang semakin yakin pada kemampuan diri, sehingga semakin termotivasi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,” ungkap Fariza.
Bekerja sama dengan Diyah Adikara Speaking Class beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, tim peneliti melakukan seleksi kepada siswa siswi SD di Kota Malang dan terpilihlah sebanyak 25 siswa.
Melalui kegiatan tersebut, peserta didik diberikan pemahaman seputar public speaking yang baik, kemudian pembelajaran untuk meningkatkan kreatifitas dalam membuat naskah teks public speaking dengan cara mengasah nalar berpikir kritis tiap siswa dalam melihat dan menyikapi permasalahan yang ada di sekitarnya. Lalu siswa dilatih menyampaikan pemikiran yang telah mereka rangkai dalam teks,kepada khalayak dengan praktik secara langsung.
Kegiatan diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dalam 4 sesi pertemuan. Pertama pada hari Sabtu (16/7/2022) dengan agenda gathering peserta bersama pihak Diyah Adikara Speaking Class dan Dinas Pendidikan kota Malang. Kemudian Minggu (17/7/2022) sebagai hari di mana pembekalan teori dan contoh praktik seputar public speaking diberikan.
Berlanjut di hari Sabtu (23/7/2022) dengan agenda simulasi performing day para peserta didik, dan terakhir hari Minggu (24/7/2022) dimulailah agenda performing day sebagai implementasi atas seluruh pelatihan yang diterima peserta didik selama mengikuti Public Speaking Class. Saat performing day dilakukan, begitu banyak tema menarik yang ditampilkan oleh para peserta didik. Beberapa tema unik tersebut antara lain “Kecanduan penggunaan gawai di kalangan pelajar”, “Bullying”, “Global Warming” hingga masalah “Manajemen Waktu”.
Acara yang berjalan juga semakin meriah, dengan adanya antusiasme para orang tua, teman, hingga kerabat lain para peserta didik yang juga hadir untuk memberikan dukungan.
“Para orang tua begitu antusias memberikan komentarnya setelah melihat penampilan para putra-putrinya. Mereka menyampaikan putra-putrinya kini lebih berani mengekspresikan dirinya dan lebih mandiri. Mereka juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih dengan adanya program beasiswa ini. Beberapa siswa juga mengutarakan harapan memperoleh kesempatan belajar public speaking kembali, karena dinilai menyenangkan”, pungkas Fariza.