FISIP Ajari Guru MTS Surabaya Terkait Blended Learning

Upaya menyiapkan kemampuan Guru dalam pembelajaran daring menghadapi tantangan di lapangan. Kondisi inilah yang dihadapi para guru di MTS Al Muttaqin Surabaya. Meskipun berada di kota besar, namun ternyata guru dan murid di sekolah ini menghadapi kesulitan yang cukup pelik. Permasalahan ini terkait metode pembelajaran guru yang mudah diterima oleh murid dalam situasi daring.

Menyikapi hal ini, tim PKM KJFD ISC Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya berupaya memberikan solusi dengan melakukan workshop bagi guru MTS Al Muttaqin Surabaya.

Menggandeng Guru Penggerak Surabaya, Yuli Widayanti, tim PKM KJFD ISC Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya memberikan workshop dengan topik utama merancang strategi pembelajaran berorientasi literasi-numerasi dalam blended learning di masa pandemi.

Bertempat di MTS Al Muttaqin Surabaya, kegiatan yang diadakan secara blended daring dan luring pada tanggal 20 September 2021 ini disambut antusias oleh para guru MTS Al Muttaqin Surabaya.

Dalam materi yang disampaikan oleh Guru Penggerak Surabaya Yuli Widayanti, pelaksanaan pembelajaran masa lalu, masa kini dan masa datang sangat berbeda dan setiap guru harus bersiap dengan situasi ini.

Yuli mengatakan pembelajaran masa lalu itu memang guru langsung ke siswa, masa kini ada peranan buku untuk membantu siswa belajar di rumah, tapi di masa datang ada peranan internet yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja, guru membekali siswa dengan modul yang dapat menjadi media interaksi guru dan siswa.

Yuli menambahkan dibutuhkan kreativitas guru untuk berkreasi dalam memberikan materi pembelajaran secara daring kepada siswa. Yuli juga mengajarkan penggunaan berbagai media daring yang sederhana namun efektif misalkan dengan penggunaan google jamboard yang memfasilitasi interaksi secara online namun dengan tidak mengabaikan esensi pembelajaran.

Dalam sambutan kepala MTS Al Muttaqin Surabaya A.Sunarto, S.Pd.I menyatakan telah lama menanti adanya kegiatan workshop strategi pembelajaran ini.

“Kondisi pandemi ini memaksa kami yang tua belajar teknologi, ya harus mau walaupun pegang laptop saja kami sering takut,”kata Sunarto.

Hadir secara daring ketua KJDF ISC Dr.Antoni yang mengatakan kegiatan pengadian masyarakat merupakan salah satu upaya dari KJFD ISC yang  mengkaji tentang komunikasi instruksional untuk membantu kesulitan yang dihadapi oleh para guru di masa daring.

Ketua kegiatan PKM KJFD ISC Sri Handayani, M.I.Kom menyatakan “Kegiatan ini merupakan hasil pengamatan yang telah tim kami lakukan di daerah Surabaya. Surabaya adalah kota besar, tapi ternyata bahkan ada sekolah yang kesulitan melakukan daring, bukan hanya kota kecil saja”.

Ditambahkan oleh Sri Handayani, mengajar secara daring tidak hanya butuh persiapan materi saja, tapi juga strategi secara menyeluruh yang tepat agar materi tersampaikan dengan jelas. Oleh karena itu, workshop bagi guru terutama di era daring akibat pandemi ini sangat penting bagi seluruh guru dengan tidak mengabaikan posisi guru baik di kota besar maupun kota kecil. Dalam kesempatan tersebut, Sri Handayani dan tim juga memberikan bantuan berupa laptop sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh seluruh Guru MTS Al Muttaqin untuk Menyusun strategi pembelajaran daring.