Tim PKM FKH Buat Alat Meminimalisir Tingkat Stres Kelinci di Desa Wisata Gronjong Wariti Kediri

Foto Tim PKM BIMA FKH Bersama Warga
Foto Tim PKM BIMA FKH Bersama Warga

Tim Pengabdian kepada Masyarakat BIMA dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek.

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya bekerjasama dengan BUMDes Hapsari, Gronjong Wariti sebagai mitra dalam program ini memberdayakan Desa Wisata Gronjong Wariti, yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Desa wisata tersebut merupakan salah satu destinasi menawarkan pemandangan indah dan suasana pedesaan yang asri. Dengan berbagai wahana rekreasi yang menggabungkan unsur pendidikan dan hiburan, tempat ini menjadi tujuan favorit bagi keluarga. Menariknya, tidak ada biaya masuk yang dikenakan kepada pengunjung, hanya biaya untuk wahana yang ingin dinikmati. Gronjong Wariti menyediakan pengalaman wisata yang memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan alam.

Lokasinya yang strategis dan mudah diakses membuatnya populer di kalangan wisatawan lokal dan luar daerah. Beberapa aktivitas yang populer di sini termasuk rainbow slide, kolam renang, bianglala, sepeda air bebek, dan berbagai wahana permainan tradisional. Salah satu wahana khusus yang menarik adalah memancing kelinci.

Foto Kelly Chain Ball
Foto Kelin Chill Ball

Wahana memancing kelinci ini menjadi salah satu daya tarik utama di desa wisata tersebut, di mana anak-anak dengan penuh semangat berpartisipasi dalam kegiatan pemberian wortel pada kelinci seperti memancing. Pengelola wahana memastikan bahwa setiap anak dapat bermain dengan aman dan menyenangkan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang kesabaran, koordinasi, dan interaksi dengan hewan secara langsung. Tingginya minat dan kepuasan yang ditunjukkan oleh anak-anak menjadi bukti keberhasilan wahana ini. Melihat potensi ini, tim PKM FKH UB terinspirasi untuk mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) bernama “Kelin-Chill Ball.”

Kelin-Chill Ball, yang merupakan bagian dari konsep Hay Ball Enrichment, Kepanjangan dari Kelin-Chill adalah Kelinci Chill, yang menggabungkan kata “Kelinci” dan “Chill” (berarti santai atau nyaman). Nama ini mencerminkan tujuan produk untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi stres akibat interaksi yang terus-menerus dengan pengunjung pada kelinci, sehingga mereka dapat “chill” atau merasa tenang dan bahagia. Teknologi ini berfungsi sebagai sarana stimulasi yang membuat kelinci tetap aktif bergerak berusaha mendapatkan makanan di dalam bola tersebut dan terhibur, sambil memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan kelinci-kelinci di Gronjong Wariti tetap sehat dan sejahtera, sehingga wahana memancing kelinci dapat terus beroperasi dengan baik, memberikan pengalaman positif bagi pengunjung sekaligus menjaga kesejahteraan hewan. Ide ini muncul dari observasi tim PKM terhadap perilaku kelinci di wahana tersebut dan kepedulian terhadap pentingnya kesejahteraan hewan dalam industri pariwisata.

Dalam program ini, tim PKM FKH UB menjalankan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Tim tersebut terdiri dari tiga mahasiswa, yaitu Salma Amanda Dascha, Putri Aulia Nur Azizah, dan Aisyah Fitrianindita, dengan ketua tim drh. Reza Yesica, M.Sc., serta didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, drh. Gretania Residiwati, M.Si. Ph.D, drh. Habib Syaiful Arif Tuska, M.Si., dan Drs. Budiono, M.Si. (*/Humas UB).