Tim MMD UB di Banyuwangi Edukasi Pembibitan Buah Durian

Pemberian Materi Teknik Sambung Pucuk Pembibitan Buah Durian

Dua tim Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) kelompok 583 dan 584 di desa Karangsari dan Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, melakukan kolaborasi “Tetenger Bumi” dengan penanaman 1000 pohon durian yang tersebar di dua wilayah desa tersebut.

Kegiatan ini diawali dengan memberi kelas edukasi mengenai teknik sambung pucuk pembibitan buah durian, Minggu (12/07/2023), di Dusun Karanganyar, Desa Karangsari. Bibit pohon durian yang digunakan didatangkan dari UB.

Acara ini digelar untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap vegetasi lahan di Bumi Bamblangan Banyuwangi. Kegiatan ini diikuti oleh peserta perwakilan masing-masing dusun dari dua desa tersebut.

Edukasi diberikan oleh Dosen Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Tibyani Hambali, S.T., M.T dan petani pembibit buah durian UKM Bapak Nurkholis yang mempraktekkan bagaimana pohon durian disambung pucuk dengan memperhatikan usia pohon dan mata tunas.

“Tetenger Bumi yang merupakan dasar dari kegiatan ini menjadi primadona dalam usaha penghijauan bumi dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya sehingga dapat mengurangi adanya ancaman perubahan iklim dan bencana alam yang akhir-akhir ini seringkali menjadi pembicaraan hangat di kalangan ilmuwan dan pemerhati lingkungan,” ungkap Tibyani.

Tibyani menjelaskan, pohon durian dipilih karena merupakan tanaman yang selalu menjadi tren. Harapannya, selain turut andil dalam usaha menghijaukan bumi, masyarakat juga dapat menikmati hasilnya dalam bidang ekonomi secara berkelanjutan. Hal ini didukung oleh adanya Green Business sebagai subtema Tetenger Bumi yang nantinya akan dilaksanakan dalam rangka penyejahteraan masyarakat di bidang ekonomi agraria.

“Bila berhasil, Desa Temuguruh dan Desa Karangsari dapat menjadi sentra bibit durian sambungan dengan kualitas yang unggul di Jawa Timur,” harapnya.

Edukasi dilakukan dengan sosialisasi tata cara penyimpanan bibit durian, pengecambahan bibit durian, perawatan bibit durian, dan kiat-kiat penyambungan bibit durian yang kemudian dilakukan praktik langsung penyambungan bibit durian.

Acara diakhiri dengan penyerahan berbagai macam benih tanaman hortikultura berupa jagung ungu, kacang panjang, kacang bogor, kecipir, dan labu jepang karya penelitian Prof. Noor Arifin dan Prof. Kuswanto dari Fakultas Pertanian.

Oky selaku Ketua Panitia kegiatan Bimbingan Teknik Sambung Pucuk Pembibitan Buah Durian berharap, masyarakat sekitar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari acara tersebut dan mengamalkannya kepada warga lainnya supaya 1000 bibit pohon yang desa dapatkan dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan dengan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat sekitar.

“Kami harap masyarakat desa Karangsari dan desa Temuguruh dapat mengaplikasikan teknik penyambungan bibit buah durian secara mandiri dan berkelanjutan sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Tentunya keberlanjutan ini akan dimonitor oleh para mahasiswa selama KKN berlangsung,” pungkas Oky. [Azzam/Irene]