Tim Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA Berikan Penyuluhan Metode Isolasi Metabolit Sekunder Tumbuhan Lokal Berpotensi Obat

Tim dosen dan mahasiswa dari Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (28/07/2023) memberikan pelatihan berkenaan dengan metode isolasi metabolit sekunder pada tanaman lokal kepada murid dan guru Sekolah Menengah Atas (SMA). Khususnya, pelatihan ini ditujukan kepada murid dan guru kimia. Kegiatan ini secara sukses berlangsung di SMA Negeri 1 Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, yang merupakan mitra kerjasama kegiatan Pengabdian Masyarakat Kimia FMIPA UB.

Tim dosen dan PLP dari laboratorium organik terdiri dari Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si., M.Si, Prof. Dr. Warsito, MS, Drs. Suratmo, M.Sc dan Widji Sulistijo. Sementara dari tim mahasiswa S1 yaitu Jonathan Linggadiputra, Adi Kurnia Soesantyo, Mochamad Hendy Fathur Rahman. Pada pelaksanaannya mahasiswa dan dosen dibagi dalam 3 tim. Tim pertama memberikan pelatihan tentang pemisahan metabolit sekunder dengan metode Soxhletasi, tim kedua dengan topik distilasi bertingkat dan tim ketiga dengan topik kromatografi lapis tipis.

Menurut Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si., M.Si program ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Universitas Brawijaya tahun 2023. “Pembelajaran IPA atau kimia di SMA biasanya memiliki Paradigma bahwa mempelajari ilmu kimia adalah abstrak dan hanya berisi hitungan-hitungan dan konsep-konsep teoritis yang harus dihapalkan. Akibatnya, motivasi siswa dan bahkan guru kimia dalam pengembangan ilmu kimia masih cukup rendah. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan motivasi pembelajaran dan pemahaman tentang ilmu kimia yang lebih baik. Contohnya dengan mendekatkan ilmu kimia dengan aplikasi dan kegunaannya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia”, Imbuhnya. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 15 guru dan 8 siswa dari beberapa SMA di Banyuwangi. Pelatihan ini dimulai dengan penyampaian dua topik materi oleh tim dosen, yang kemudian diikuti oleh sesi praktikum dan diskusi di laboratorium SMA Negeri 1 Pesanggaran. Selama praktikum berlangsung, peserta dapat mengamati proses isolasi menggunakan beberapa alat laboratorium.

SMA Negeri 1 Pesanggaran, selaku tuan rumah, menyambut baik kegiatan ini, dan para guru peserta pelatihan juga merespons positif. Diskusi-diskusi yang muncul setelah penyampaian materi di kelas serta selama sesi praktikum di laboratorium menggambarkan antusiasme peserta. Hasil pretes, posttes, dan kuisioner kepada peserta juga menunjukkan adanya peningkatan dalam pengetahuan dan minat peserta terhadap topik yang diajarkan.

Meskipun antusiasme peserta tinggi dan pengetahuan baru juga timbul dari dilaksanakannya program ini, tentu tidak terlepas dari beberapa kekurangan maupun kendala yang menyertai. Salah satu kendala yang paling dirasakan adalah metode yang disosialisasikan akan sulit dterapkan di sekolah terkait dikarenakan keterbatas alat dan fasilitas yang ada. Untuk kendala ini, tim dosen dan mahasiswa memberikan solusi alat dan bahan, serta pemangkasan beberapa langkah sebagai bentuk alternatif.

Dengan suksesnya pengabdian masyarakat ini, menunjukkan komitmen Universitas Brawijaya untuk terus dapat berperan dan memberikan sumbangsih bagi masyarakat. (Elvina/Humas UB)