Satu mahasiswi Gizi dan dua mahasiswa Teknik Universitas Brawijaya berhasil meraih juara ketiga dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah UNISEF #13 di Universitas Negeri Yogyakarta pada 18 Mei 2024. Ajang ini mengangkat tema “Eksistensi Mahasiswa dalam Menghadapi Transformasi Global Guna Menyongsong Era Smart Society 5.0 Berdasarkan Falsafah Tri Hita Karana”. Beberapa universitas di Indonesia yang berpartisipasi ini antara lain ITS, UGM, UNY, UNRAM, UNNES, dan lainnya. Dari seluruh peserta, sepuluh tim terbaik dipilih sebagai finalis, termasuk Tim Universitas Brawijaya.
Tim UB yang terdiri dari Annisa Fitri (Mahasiswi FIKES UB), Idonea Khosy Muhammad (Mahasiswa FT UB), dan Raymond Bagas Ardiarta (Mahasiswa FT UB), dengan bimbingan dari Widya Rahmawati, S.Gz., M.Gizi, Ph.D., mempersembahkan inovasi mereka berjudul NEFCARE: Inovasi Smart Bracelet Terintegrasi Telemedicine (Teleconsultation, Telemonitoring, dan Telenutrition) untuk Meningkatkan Quality of Life Pasien Ginjal Kronis dengan Hemodialisis.
Ide karya tulis ini didasari oleh konsep bahwa kondisi dan kesejahteraan hidup merupakan hak setiap individu. Bagi pasien hemodialisis yang harus menjalani perawatan penyaringan limbah dan air dari darah secara terus menerus, mereka sering kali mengalami tekanan atau depresi. Inovasi berupa Smart Bracelet yang terintegrasi dengan telemedicine diharapkan dapat mengurangi perasaan tertekan atau depresi pada pasien hemodialisis.
“Nah dari tema besar itu, kemudian saya kaitkan dengan bidang ilmu saya di kesehatan. Kebetulan kalau berdasarkan tri hita karana kan konsepnya ‘kesejahteraan hidup’. Saya menanggapi bahwa kondisi dan perasaan sejahtera dalam hidup itu layak didapatkan oleh siapa saja tidak terkecuali pasien hemodialisis. Karena kita tau kalau banyak diluar sana pasien hemodialisis yang menyerah dengan kondisi dirinya akibat ‘prosedur pengobatan yang rumit’ dan mereka tidak jarang merasa dirinya adalah ‘beban’ untuk keluarga, jadilah pasien tersebut rentan mengalami distress. Lalu muncul lah ide ini, dimana menghubungkan telemedicine yang kompleks dengan smart bracelet, sehingga dari situ pasien lebih memiliki jadwal keseharian teratur yg sudah mendapat persetujuan dari profesional medis. Selain itu, melalui inovasi ini juga mencegah pasien melakukan self diagnose yang semakin membuat mereka depresi,” jelas Annisa Fitri selaku perwakilan Tim.
Sebagai mahasiswa ilmu gizi, Annisa juga memperhatikan nutrisi yang diterima pasien hemodialisis. “Status gizi pasien hemodialisis itu juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan pengobatan. Namun hal tersebut seringkali diabaikan pasien. Pasien selama ini cenderung hanya fokus pada obat medis saja dan mengabaikan makanan yang dikonsumsi,” jelas Annisa
Pada pasien hemodialisis, kebutuhan akan protein yang tinggi menjadi sangat penting. “Kalau pasien hemodialisis justru butuh protein yang tinggi. Hal itu perlu sekali diperhatikan dan kadang pasien masih kebingungan dan salah kaprah. Bahkan tidak jarang pasien merasa kesulitan melakukan pembatasan cairan minuman. Maka dari itu, inovasi di smart bracelet kita sediakan alarm dan sensor yang dapat mendeteksi cairan tubuh, sementara pada digital apps nya, kita tekankan pada maintenance dietnya,” tambah Annisa
Kolaborasi antara Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Teknik tidak menjadi penghalang bagi tim ini, justru hal ini bisa memperkaya ide-ide inovatif mereka. Idonea dan Raymond, dua mahasiswa teknik, memegang peran penting dalam perancangan NEFCARE.
“Justru kami saling membantu dan berbagi ilmu. Dua teman saya itu dari teknik (Idonea dan Raymond) mereka yang berperan dalam perancangan prototype dan memperkirakan realisasi dari inovasi ini. Mereka yang memperhitungkan apakah keseluruhan sensor (total ada 5 sensor) itu memungkinkan ketika dijadikan dalam satu produk,” pungkas Annisa.
Dengan inovasi Smart Bracelet NEFCARE ini, diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi yang bermanfaat. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk kesuksesan implementasi Smart Bracelet NEFCARE bagi pasien hemodialisis. (dzilla/wdd)