Sejumlah dosen dari Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Senin (22/07/2024) memberikan pelatihan pembuatan produk pembersih alami ramah lingkungan yang dibuat dari bahan dasar sampah organik kepada kelompok tani di Nusa Penida Bali. Pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 yang didanai oleh Universitas Brawijaya.
Tim dosen tersebut terdiri dari Dr. Moh. Farid Rahman, S.Si., M.Si., Siti Mariyah Ulfa, S.Si., M.Sc., Dr.Sc., Dr. Rurini Retnowati, M.Si., dan Drs. Suratmo, M.Sc, dibantu oleh Widji Sulistijo, PLP Laboratorium Kimia Organik. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Rumah Belajar Bukit Keker di Desa Ped Nusa Penida atas kerjasama antara Departemen Kimia dengan Yayasan Taksu Tridatu di Nusa Penida yang berkiprah untuk mengembangkan model-model pertanian, peternakan, energi terbarukan yang berkelanjutan untuk menopang kehidupan masyarakat Nusa Penida untuk lebih mandiri.
Menurut ketua tim, Dr. Moh. Farid Rahman, S.Si., M.Si., sudah waktunya pemberdayaan masyarakat dilakukan secara optimal dengan cara mengenalkan dan melatih mereka untuk menguasai teknologi tepat guna dengan bekal landasan ilmiah yang kuat sehingga mereka hadir menjadi kekuatan sosial ekonomi yang mandiri dan produktif. Salah satu bentuk teknologi sederhana tersebut adalah mengelola dan mentransformasi sampah organik yang tersedia melimpah setiap hari sebagai bahan buangan di masyarakat seperti sisa-sisa kulit buah dan potongan sayur menjadi bahan-bahan yang berguna dan mempunyai nilai tambah. Transformasi material sampah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan reaksi enzimatik melalui kinerja mikroorganisme sehingga prosesnya menjadi lebih murah bahkan tidak membutuhkan biaya. Hasil dari proses tersebut dapat dimanfaatkan langsung sebagai pembersih alami (tanpa tambahan bahan kimia) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan hidup masyarakat. Bahan residu ampas sisa dari proses tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dapat diaplikasikan langsung ke tanaman di lahan petani sehingga proses tersebut juga mengusung konsep zero-waste.
Dalam pelatihan tersebut, peserta yang kebanyakan bekerja sebagai petani mendapatkan penjelasan tentang metode pembuatan dan manfaat dari bahan pembersih alami yang dihasilkan, sekaligus melaksanakan praktek langsung menggunakan bahan-bahan sampah organik dari rumah masing-masing.
Tim dosen juga menjelaskan bahwa produk pembersih alami yang dihasilkan memiliki khasiat tinggi karena mengandung senyawa-senyawa penting dan berguna.
Hasil pemeriksaan menggunakan GC-MS dan LC-HRMS terhadap kandungan senyawa penting dalam bahan pembersih alami yang diproduksi secara fermentasi tersebut antara lain terpineol, 4-terpineol, cis-terpin, timol, serta berbagai struktur flavonoid dan alkaloid seperti tetrametoksiflavon dan sinensetin yang berperan sebagai senyawa-senyawa aktif. Peserta cukup memahami dan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, antara lain disebabkan karena bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana dan murah, metodenya mudah dilakukan dan produknya mempunyai banyak manfaat langsung bagi kebutuhan mereka sehari-hari.
Selain masyarakat petani, pelatihan ini juga diikuti oleh guru dan siswa SMA Negeri 1 Nusa Penida yang hadir dalam rangka belajar dan memperoleh penguatan konsep ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah, salah satunya diimplementasikan dalam proses pembuatan produk bahan pembersih alami. Selain itu kegiatan pelatihan ini juga mendorong agar sekolah dapat mengimplementasikan konsep sustainability dalam bahan ajar di sekolah.
Dengan demikian siswa juga memahami tentang pentingnya proses yang rendah emisi dalam rangka mengurangi pemanasan global dan menjaga kelestarian lingkungan masing-masing sehingga secara langsung kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendesiminasikan program Universitas Brawijaya yang berpartisipasi dalam isu global sustainability. (*/OKY/Humas UB).