DM Sosialisasikan Pengolahan Limbah Cangkang Kerang Jadi Produk Tepung dan Kosmetika

Limbah hasil perikanan menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar koperasi Mutiara Laut, yang terletak di Desa Pejagan, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan Madura. Salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah cangkang kerang. Di wilayah tersebut, terdapat berbagai jenis kerang, seperti kerang korkor (Anadara granosa), kerang gelatik (Anadara pilula), kerang simpih (Amusium pleuronectes), dan kerang duri (Bolinus brandaris).

Biasanya, masyarakat setempat hanya memanfaatkan daging kerangnya, sementara cangkang kerangnya dibuang begitu saja, sehingga menyebabkan penumpukan limbah cangkang kerang setiap harinya.

Melihat permasalahan limbah cangkang kerang di wilayah tersebut, Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Serta Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang diketuai oleh Dr. apt. Anisyah Achmad, S.Si., Sp.FRS, melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi yang bertema “Pelatihan pengolahan limbah cangkang kerang menjadi produk tepung kaya kalsium dan kosmetika” yang berlangsung pada Sabtu (22/6).

Anisyah menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat Desa Pejagan khususnya masyarakat sekitar Koperasi Mutiara Laut dapat berkarya menghasilkan produk makanan kesehatan kaya kalsium dan produk kosmetika berupa bedak dan masker dari bahan baku cangkang kerang .

“Dengan pelatihan ini, diharapkan warga dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah cangkang kerang, yang sebelumnya dianggap tidak berguna, menjadi produk yang bernilai tinggi serta dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan peluang ekonomi baru bagi warga setempat. Melalui kegiatan ini, masyarakat desa dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka dengan menciptakan sumber pendapatan baru, serta berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan setempat,” jelas Anisyah. [oki/pon/humas]