Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) melakukan pendampingan dalam penataan dan pengelolaan potensi wisata di Desa Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Desa Ranuyoso ini dipilih karena dirasa memiliki potensi wisata yang cukup untuk dikembangkan namun belum tersentuh. Oleh karena itu, tim DM UB yang diketuai oleh Hamamah, M.Pd. Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB ini mulai menyusun program terstruktur, terukur, terpadu, dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi wisata di desa.
Program DM ini telah dimulai pada bulan April 2022 dan berjalan hingga November 2022. Adapun anggota tim terdiri dari Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si., dari Fakultas Teknologi Pertanian; dr.eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT., dari Fakultas Teknik (FT); M. Andhy Nurmansyah, S.S., M.Hum., dan Fredy Nugroho S., M.Hum., dari FIB.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memetakan potensi pengembangan aspek pariwisata yang dapat dikelola lebih lanjut. Kemudian, tim melakukan analisis lebih mendalam terhadap potensi tersebut, membuat masterplan, khususnya untuk lokasi wisata, dan membantu pemberdayaan masyarakat.
Secara umum Program DM ini dimaksudkan untuk melakukan penataan berkelanjutan dan memastikan keterlibatan berbagai kelompok masyarakat agar dapat berkontribusi dalam pengembangan Desa Ranuyoso sebagai desa wisata. Dengan menumbuhkan kesadanar dan kepedulian di kalangan masyarakat, diharapkan percepatan program-program yang dirancang dapat tercapai.
Dengan desain pengembangan yang jelas dan tertata secara bertahap, setidaknya pada akhir tahun 2024, lokasi wisata sudah dapat dioperasikan untuk umum. Sementara itu, proses perbaikan infrastruktur tapak akan dilanjutkan sesuai rencana dalam grand design (rencana induk).
Khusus pada tahun 2022 ini, target luaran yang diharapkan dari Program DM dengan bantuan tujuh mahasiswa KKN-DM ini adalah terciptanya grand design proyek pariwisata di Desa Ranuyoso yang lengkap dan komprehensif termasuk rencana induk lokasi wisata, program pemberdayaan masyarakat seperti memberikan pelatihan pengolahan buah-buahan menjadi komoditas yang lebih bernilai, dan beberapa rekomendasi terkait peningkatan kesenian tradisional dan lokal.
Luaran tersebut dimaksudkan untuk membuat pengembangan proyek pariwisata berdasarkan konsep Community Based Tourism. Kolaborasi para pemangku kepentingan, termasuk UB, diharapkan dapat mempercepat keberadaan lokasi wisata “Sumber Randu Pinus” yang akan memberikan manfaat, baik secara sosial, budaya, maupun ekonomi. [dts]
