Tim Departemen Biologi yaitu Rodiyati Azrianingsih, Luchman Hakim, Jati Batoro, Turhadi dan Brian Rahardi mengadakan desiminasi hasil penelitian dan pembinaan pada masyarakat Secang, di Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi terkait pengembangan potensi di daerah tersebut. Lingkungan Secang ini dipilih sebagai target desiminasi dan desa binaan karena keunikan kekayaan tumbuhan dan budaya masyarakatnya. Kerjasama pengembangan dan pembinaan di Lingkungan Secang ini oleh Tim Departemen Biologi sudah dimulai sejak empat tahun yang lalu dan semakin muncul potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa melalui suatu komunitas yang bernama Markas Ekoliterasi Masyarakat (MEM) dipimpin oleh Pak Imron. Masyarakat desa ini sedemikian antusias dalam pengembangan wisata kesehatan dengan menampilkan festival desa herbal pada tanggal 20 Agustus 2023, serta meminta pendampingan lebih intensif selanjutnya.
Dari namanya, Lingkungan Secang merupakan wilayah yang memiliki kisah terdapatnya pohon secang tua yang konon ukuran lingkar batangnya melebihi bentang tangan dua orang. Pohon secang dikenal sebagai bahan rempah (herbal/jamu) untuk mengatasi berbagai penyakit. Bagian yang umum digunakan adalah kulit kayunya yang mengeluarkan warna merah oleh kandungan antioksidan yang tinggi. Selain itu, bijinya dapat diseduh sebagai bahan minuman kopi yang lezat.

Jejak histori pohon secang di Desa Secang ini diangkat kembali dan dikembangkan sebagai destinasi wisata kesehatan (wellness ecotourism) yang dinamai Istana Herbal Desa Secang.

Selain pengembangan jamu ramuan lokal, wilayah desa ini juga melakukan budidaya porang sejak lama. Namun budidaya porang yang dilakukan selama ini masih tradisional, yaitu mengambil bibit dari dalam hutan dan ditanam di area agroforestri/kebun milik rakyat. Tim Departemen biologi kemudian membantu menganalisis kualitas umbi porang asal hutan dan membandingkannya dengan kebun agroforestri. Hasil analisis ini nantinya akan berguna bagi pengembangan teknik budidaya porang secara mandiri oleh masyarakat.
Pembinaan dan pendampingan tentang konservasi tumbuhan herbal, budaya meramu jamu dan budidaya porang oleh Tim Departemen Biologi UB akan terus dilanjutkan melalui berbagai hibah internal UB maupun hibah kompetitif nasional seperti Matching Fund, Hibah Pengabdian kepada Masyarakat, meet Professor dan lain-lain. (*/OKY/Humas UB)