Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB menggelar 3rd Annual Basic Sceince International Conference pada (16-17/4) bertempat di Hotel Santika Malang. Seminar Internasional ini merupakan agenda rutin tahunan FMIPA UB yang menghadirkan keynote speaker dari berbagai negara guna mempresentasikan karya ilmiah milik mereka. Pada seminar kali ini tema yang diangkat adalah Basic Sceince Advances in Energy, Health and Environment.
Tema tersebut diangkat karena sampai saat ini banyak pihak yang masih menganggap enteng permasalahan polusi dan energi yang bersih bagi kehidupan manusia. Seminar tersebut dibuka langsung oleh dekan FMIPA UB Prof Dr Marjono Mphil yang dihadiri oleh 150 peserta dari 14 negara.
Dalam sambutannya dekan FMIPA UB menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang datang dari berbagai negara, panitia pelaksana dan tak lupa sponsor yang mensukseskan seminar internasional ini yaitu PT. PLN Persero dan Semen Gresik. Selain dekan FMIPA, Dr Johan Noor PhD selaku ketua panitia seminar juga memberikan sambutan.
Prof Lidia Morawska dari Queensland University of Technology Australia, didapuk menjadi keynote speaker perdana pada pembukaan seminar internasional ini. Beliau memaparkan karya ilmiahnya yang berjudul “Emissions to the Air : from Multidiscplinary Science to Applications”. Karya ilmiah ini diangkat oleh Prof Lidia karena menurut beliau kebanyakan orang masih belum mengatahui bahwa polusi udara saat ini juga bisa berasal dari printer laser terutama di area perkantoran yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernafasan berupa aerosol.
“Orang orang mungkin belum menyadari virus SARS yang beredar di Hongkong berasal dari mana, jurnalis masih mengira virus itu berasal dari tikus yang ada di ventilasi apartement, padahal itu adalah efek infeksi airborne yang masih kita teliti” lanjut Prof Lidia Morawska.
Selain Prof Lidia Morawska, masih banyak pemateri dalam seniar ini antara lain Dr rer nat M. Nurhuda (UB), Prof S.K. Lai (National Central Univ, Taiwan), Dr Nurul Taufiqurrochman (Indonesian Nanotech Society), Prof. Kwang-Reyol Lee (KIST Korea), Prof Hideo Tsuboi (Nagoya Univ. Japan), Prof Dann Mallet (Queensland Univ. Of Technology Australia), Prof Petr Solich (Charles University, Czech Republic) serta Menteri ESDM Dahlan Iskan. [dimas]