Tim Edupublik

Budaya berhutang sudah menjamur di masyarakat Indonesia. Korban yang sering terjerat utang paling banyak adalah ibu rumah tangga. Tak jarang mereka berakhir dengan bercerai, meninggalkan keluarganya, bahkan bunuh diri. Tetapi, segala permasalahan pasti ada solusinya. Tak hanya solusi, pencegahan terhadap utang sedang digalakkan empat mahasiswi Akuntansi dan dua mahasiswa Manajemen, Universitas Brawijaya.

Tim ini terdiri dari Ahmad Faiqun Nawwar R, M Wahyu Alfakruddin, Dita Meilana Sari, Elok Riskika Putri, Diah Suci Khoiriyah, Fatimah Kharisma Amalia. Mereka mengedukasi ibu-ibu rumah tangga di Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Edukasi itu merupakan edukasi dan literasi keuangan rumah tangga guna meminimalisir peran rentenir menggunakan pendekatan modal sosial. Mereka menganggap hal ini sangat penting karena ibu rumah tangga masih kurang literasi mengenai keuangan.

Edukasi dan literasi keuangan rumah tangga ini diisi dengan video dan materi terkait pencegahan berutang kepada rentenir dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Diah sebagai ketua kelompok menekankan bahwa sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mereka hendaknya membantu masyarakat dalam edukasi keuangan. Disampaikannya, solusi diawali dengan pembentukan lembaga keuangan baru. Lembaga keuangan itu harapannya dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pinjaman dana tanpa perlu dibebani bunga yang menjerat.

Tak hanya tertarik, ibu-ibu Desa Turirejo juga menyambut baik sosialisasi tersebut. Meskipun dengan kondisi Pandemi COVID-19, mereka tidak putus asa dalam mengedukasi ibu-ibu melalui layanan pertemuan virtual yang saat ini dapat digunakan secara gratis. Harapan mereka semoga tidak hanya sekedar program PKM saja, ide ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengubah pola pikir masyarakat mengenai utang. [sr/Humas UB].