Tendik FISIP UB Lolos Program Open Table, Mentoring Intensif Pembuatan Film Dokumenter

Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia (In-Docs) menggelar program Open Table, wadah untuk memberikan konsultasi pada pembuat film dokumenter. Para peserta akan diberikan berbagai wawasan, panduan, dan umpan balik yang akan membantu mengembangkan kemampuan dalam pembuatan film dokumenter.

Executive Director In-Docs, Gugi Gumilang menjelaskan tujuan dan harapan dari diselenggarakannya Open Table. “Penceritaan dan perspektif dalam proyek akan ditajamkan, penyusunan proposal hingga pitch juga akan ditempa. Harapannya, film makers baru dari Indonesia yang siap berkolaborasi secara internasional, akan terus muncul di lab maupun forum dokumenter ke depan.“

Open Table berlangsung selama tujuh bulan, dimulai dari Agustus 2023 hingga Februari 2024. Terdapat enam proyek dokumenter terpilih, salah satunya proyek berjudul The Fishing Nets, karya Fajaria Menur Widowati yang merupakan Tenaga Kependidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang.

Dalam program ini, Fajaria dan Sulaeman bersama 5 tim lainnya akan mendapatkan bimbingan dari dua mentor berpengalaman, salah satunya adalah Koval Bhatia, seorang sutradara dan produser film lintas genre serta founder A Little Anarky Films. Koval Bhatia dikenal sebagai seorang yang memiliki pengalaman luas dalam pembuatan film dokumenter internasional. Sedangkan mentor kedua, Ernest Hariyanto, seorang produser, penulis, dan editor berpengalaman dalam industri film dokumenter yang telah memenangkan berbagai penghargaan internasional.

Fajaria bersama Sulaeman M. Nur mengangkat cerita tentang seorang nelayan tradisional di Desa Popo, Galesong Selatan, Takalar, Sulawesi Selatan yang kehilangan akses melaut, eksistensi identitas dan ruang hidupnya sebagai masyarakat bahari akibat pertambangan pasir.

Selain mentoring intensif, para peserta Open Table diberikan hibah perjalanan untuk hadir dan menjadi observer di Program Docs by the Sea, laboratorium dokumenter internasional dan forum proyek dokumenter kreatif dari Indonesia, Asia Tenggara, dan kawasan Asia lainnya. Docs by the Sea dilaksanakan di Sanur, Bali pada 3 – 8 September 2023.

Gugi Gumilang mengatakan tujuan peserta Open Table diberikan kesempatan untuk hadir di Docs by the Sea agar dapat mengamati dan melihat bagaimana para film makers saat melakukan pitching di hadapan pasar internasional.

“Harapannya peserta Open Table akan dapat mengikuti Docs by the Sea tahun depan, karena mereka telah mengetahui seperti apa film maker saat melakukan pitching, maka mereka bisa mempersiapkan proyek film mereka,” kata Gugi.

Fajaria Menur Widowati, salah satu peserta Open Table mengungkapkan bahwa dengan diberi kesempatan mengikuti Docs by the Sea, timnya mendapatkan wawasan tentang perspektif film-film Asia dan bagaimana mengikuti pitching forum dokumenter internasional.

“Kami berharap dengan menjadi peserta Open Table dan menjadi observer di Docs by the Sea, kami akan semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam mengangkat kisah-kisah unik Indonesia melalui film dokumenter kreatif,” ujarnya. [pon/humas]