Pohon Trembesi (Samanea saman) merupakan pohon besar yang tumbuh cepat dan banyak memberi naungan. Pohon ini mudah dikenali dengan bentuknya yang seperti kanopi di bagian pucuknya dan menjadi tanaman peneduh dengan berbagai manfaat. Salah satunya adalah memanfaatkan daun Trembesi menjadi filter udara yang dapat mengurangi emisi karbon.
Mengambil manfaat ini, Hafiz Okta Ramadhan dari Fakultas Pertanian mengolah daun Trembesi menjadi adsorben untuk mengurangi masalah pencemaran udara. “Daun Trembesi saya pilih karena potensi daun ini menyerap karbon lebih tinggi dibanding tumbuhan lain, namun belum banyak di manfaatkan”, ujarnya.
Daun Trembesi ini, menurut Hafiz, diolah sebelum dijadikan adsorben. “Daun ini dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan bahan lain seperti bubur kertas supaya menjadi padat dan bisa ditempel atau dibentuk dengan ram kawat berbentuk lingkaran dengan diameter 5cm, lalu dipanaskan agar menjadi lebih padat”, jelas mahasiswa Angkatan 2022 ini.
“Saya ingin membuat filter udara karena kekhawatiran saya akan peningkatan emisi karbon dunia. Jadi saya menawarkan Ecomission sebagai solusi filter udara yang dapat mengurangi emisi karbon. Selain itu, dari literatur yang say abaca, dalam setahun, pohon Trembesi sendiri dapat menyerap 28.488,39 kg karbondioksida. Ini juga menjadi dasar kenapa saya memilih daun ini sebagai bahan utama filternya”, jelas Hafiz.
Teknologi ini akan membantu menjaga kesehatan masyarakat. Penurunan tingkat polusi udara dari gas karbon monoksida, dapat menjadi bagian untuk mewujudkan tujuan ke-7 dari SDG’s 2030 yaitu Energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy). Penurunan tingkat polusi udara yang disebabkan oleh adanya inovasi Ecomision juga akan membuat lingkungan dan energi yang digunakan masyakarat menjadi semakin bersih dan terjangkau.
“Ecomision dapat mewujudkan tujuan ke-13 dari SDG’s 2030 yaitu Penanganan perubahan iklim (climate action). Polusi udara dan pengaruh efek rumah kaca akan berkurang, sehingga ikut menjaga iklim dunia tetap stabil”, pungkasnya.
penelitian tentang manfaat daun trembesi ini, Hafiz meraih Juara II dalam ajang National Energy Climate and Sustainability Competition (NECSC 2023) yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (VQ)