Perpustakaan Universitas Brawijaya kembali menjadi tuan rumah acara edukasi yang sangat berharga, Danamon Wealth Series, yang kali ini mengusung tema “Financial Planning for the Future.” Acara ini diselenggarakan dengan sukses di Ruang Pertemuan 1, Gedung Perpustakaan Universitas Brawijaya, dan dihadiri oleh mahasiswa serta tenaga kependidikan yang bersemangat untuk memahami lebih dalam tentang perencanaan keuangan yang bijak.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Adrian Maulana, seorang public figure yang dulu pernah terjun di dunia hiburan sebagai artis sinetron dan presenter, yang saat ini menjabat sebagai Senior Vice President, Intermediary Business PT Schroders Investment Management Indonesia. Dengan pengalamannya yang luas di bidang keuangan, Adrian memberikan wawasan yang berharga kepada peserta acara mengenai pentingnya berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam presentasinya, Adrian Maulana memaparkan beberapa poin kunci yang menjadi fokus utama:
Perbedaan antara Menabung dan Investasi
Menabung dan Investasi itu antara sama dan tidak. Samanya adalah sama-sama menyisihkan sebagian pendapatan kita baik itu dari gaji, bisnis untuk kita tempatkan dalam sebuah pos. Yang membedakan adalah kapan sebaiknya kita gunakan.
“Kalau kita punya kebutuhan jangka pendek maka tempatkan dalam sebuah tabungan makanya semua wajib punya tabungan. Tapi kalau kebutuhan jangka panjang misal lebih dari 1 tahun seperti untuk pendidikan, pernikahan, umroh atau naik haji, liburan dan lain-lain, maka tempatkan lah dalam sebuah investasi,” demikian dijelaskan oleh Adrian. Jadi kesimpulannya menabung lebih cocok untuk kebutuhan jangka pendek, sementara investasi lebih tepat untuk kebutuhan jangka panjang.
Penggunaan “Uang Dingin” dalam Berinvestasi
Adrian menekankan pentingnya menggunakan “Idle Money atau Uang Dingin” ketika berinvestasi.
“Jangan gunakan uang yang kita pergunakan untuk kebutuhan utama atau sehari-hari. Agar ketika ada resiko kerugian tidak mengancam kondisi keuangan keluarga,” tambah Adrian. Itulah sebabnya setiap kali habis gajian atau kiriman segera sisihkan untuk investasi sesuai kemampuan Anda.
Adrian juga memberikan tips praktis untuk berinvestasi dalam reksa dana, termasuk menetapkan tujuan, memahami profil risiko, pemilihan produk yang sesuai, memilih manajer investasi yang bereputasi baik, serta melakukan monitoring dan rebalancing secara berkala.
Adrian juga menjelaskan jenis investasi yang cocok bagi mahasiswa. Menurutnya, karena mahasiswa memiliki usia yang muda dan peluang besar untuk membangun karier serta bisnis, mereka sebaiknya berani berinvestasi pada aset yang berisiko tinggi dengan potensi keuntungan besar. Sementara bagi yang sudah mendekati berkeluarga dan mendekati usia pensiun, sebaiknya berinvestasi pada instrument yang resikonya rendah agar tidak stress.
Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang berharga tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan Adrian Maulana. Pertukaran pandangan dan pengetahuan menjadi momen berharga dalam memahami lebih baik dunia keuangan dan investasi. Semoga acara ini menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih paham dan bijak dalam mengelola keuangan pribadi dan masa depan mereka. (IHW/OKY/Humas UB)