Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) menawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan, yaitu Siphonic Drainage with Water Sterilizer and Electricity Generator atau SWAG. SWAG memiliki banyak fungsi, antaralain meminimalisir banjir melalui sumur resapan, menghasilkan air bersih untuk Mandi, Cuci, Kakus (MCK), mengurangi adanya kebocoran atap melalui siphonic drainage, menghasilkan cadangan listrik melalui piezoelektrik yang murah, baik pemasangan maupun perawatannya.
Ide ini berasal dari lima mahasiswa yang ingin memberikan solusi pada permasalahn yang mereka temuai di masyarakat. Dimas Januar Arthayoga Bendesa bersama empat temannya; Kusuma Putri Wahyu Abadi, Moch. Aldin Cendekiawan Putra, Bayu Indra Pambudi, dan M. Ahmes Avisiena Helvin menggabungkan ide mereka dan menciptakan SWAG.
“Kami ingin menawarkan solusi untuk masalah umum seperti air bersih, penghematan listrik, dan banjir. Pada awalnya kita mencari ide kreatif yang dapat memecahkan masalah tersebut, dan kemudian menggabungkannya sebagai satu sistem bernama SWAG,” kata Dimas, ketua tim.
SWAG dibangun dengan tiga sistem utama. Sistem pertama adalah siphonic roof drainage. Ditempatkan di atap, di talang air. Air hujan yang menggenang di talang akan tersedot oleh siphon dan disalurkan ke dalam pipa. Di ujung pipa ditempatkan sistem kedua yaitu generator listrik.
Sistem kedua ini terdiri dari dua alat utama, piezoelektrik dan baterai. Air hujan yang masuk ke pipa akan membentur piezoelektrik, diubah menjadi energi listrik, dan disimpan dalam baterai. Setelah itu airnya dialirkan ke dalam tangki penyimpanan, sehingga tidak akan menyebabkan banjir. Di dalam tangki diletakkan sistem ketiga, water sterilization. Sistem ketiga ini akan mensterilkan air yang nantinya dapat digunakan digunakan untuk MCK. Jika tangki penuh, air akan dibuang ke sumur resapan, sehingga tidak akan membebani drainase di luar dan bisa meminimalisir banjir.
“Kami menerima begitu banyak masukan dari senior dan Pak Indradi. Kami saling bahu membahu dalam pengerjaan proyek ini, dan saya sangat bangga karena kami memiliki kerja sama tim yang sangat baik. Oleh karena itu, kami bisa sampai sejauh ini dan bahkan mendapatkan juara dua di kategori PKM-GT,” kata Dimas.
Tim bimbingan Dr. Eng. Indradi Wijatmiko, S.T., M. Eng.(Prac) ini memenangkan Silver Medal dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Rektor Cup 2017. (mic/Humas UB)