Sumpah Dokter Periode Januari

Sebanyak sepuluh orang dokter baru lulusan yudisium 9 Desember 2004, Kamis (6/1) diambil sumpahnya di gedung Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Upacara wajib bagi para dokter baru ini dihadiri oleh para pimpinan fakultas, pimpinan RSUD Dr. Saiful Anwar, dan keluarga para dokter yang disumpah. Hingga saat ini jumlah dokter yang diluluskan sebanyak 2807 orang dan tersebar di seluruh wilayah tanah air.
Dalam sambutannya, Dekan dr. Harijanto MSPH menyatakan bahwa pendidikan dokter di Indonesia saat ini sedang dalam proses transisi dari sistem pendidikan lama ke sistem baru yang harus terwujud pada 2007. Perombakan ini menurut Harijanto sangat mendesak, terutama setelah pertemuan Federasi Institusi Pendidikan Dokter seluruh dunia di Kopenhagen 2003, yang mengkaji tantangan profesi dokter abad ke-21. Ditambah lagi dengan perdagangan bebas yang semakin tak terbendung. Bilamana para dokter tidak dibekali dengan keterampilan mengakses informasi iptek kedokteran serta menguasai bahasa internasional, bisa jadi tidak akan mampu bersaing dengan dokter-dokter dari negara lain. Dampak negatif yang terbesar akan dirasakan oleh para dokter di negara miskin baik di Afrika maupun Asia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2004-2007 telah memberikan bantuan dana kepada Ditjen Dikti untuk meng-upgrade sistem pendidikan dokter di Indonesia. Setelah tahun 2007, WHO akan melakukan akreditasi pada semua profesi di dunia, dan Indonesia sebagai bagian dari dunia, tidak terlepas dari hal ini.
Sementara itu Direktur RSUD dr. Saiful Anwar dr. Aman Ardjito Endarso SKM dalam sambutan tertulisnya menyatakan keprihatinannya atas berbagai berita negatif di media massa mengenai para tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas rumah sakit. Serta keprihatinannya atas makin melunturnya sikap hormat, perilaku sopan santun kepada mitra kerja, sesama sejawat maupun tenaga rumah sakit lainnya dan kurangnya empati dokter terhadap para pasien.
Kesepuluh orang dokter yang diambil sumpahnya adalah: dr. Lukitaning Puspita, dr. Hendri Hastuti, dr. Oktavia Wahyu, dr. Siti Nurul Muzayyanah, dr. Esti Purwaningrum, dr. Jeffry A. Muslim, dr. Priscilia Myriarda, dr. Puspa Rianasari, dr. Sri Wahyuningsih dan dr. Zaldy Zaimi. [li]