
Empat mahasiswa dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) mengikuti program Summer School bertajuk “Chemistry in Action: Exploring Water Analysis and Innovative Pollutant Removal” yang diselenggarakan oleh Silpakorn University, Thailand, pada (16-19/05/2025).
Peserta terdiri dari Aura Putri Farisca (Angkatan 2022), Melisa Handayani, Yasmin Nur Fadhilah, dan Jeana Lovely Angel (ketiganya dari Angkatan 2021). Mereka mengikuti berbagai kegiatan praktikum laboratorium dan kunjungan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam bidang kimia lingkungan, khususnya terkait teknologi ramah lingkungan untuk pengolahan air.
Tim melakukan tiga eksperimen utama. Pertama, mengukur kandungan total fosfor terlarut dalam sampel air alami menggunakan uv-visible spektrofotometri. Kedua, mempelajari teknik analisis kualitas air di lapangan menggunakan test kits dan perangkat portabel, sebagai alternatif metode analisis cepat dan efisien tanpa memerlukan peralatan laboratorium canggih. Ketiga, melakukan synthesis dan katakterisasi BiOI/Fe3O4 yaitu semikonduktor yang dapat memecah polutan organik dalam air dengan prinsip fotokatalisis. Praktikum ini bertujuan mengembangkan teknologi ramah lingkungan berbasis semikonduktor fotokatalitik.

“Yang paling menarik menurut saya adalah uji analisis on-site, karena hal tersebut baru untuk saya, di mana kami langsung terjun ke perairan untuk sampling dan analisis, selain itu mereka juga mem-provide test kit yang mereka kembangkan sendiri untuk kami gunakan sebagai tools analisis kadar oksigen dan fosfat dalam air,” cerita Yasmin Nur Fadhilah, salah satu peserta.
Selain rangkaian praktikum, peserta juga berkesempatan mengikuti kegiatan kunjungan budaya ke Phra Pathom Chedi, pagoda terbesar di Thailand, serta mempresentasikan hasil eksperimen dan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.
“Senang sekali bisa merasakan lingkungan belajar yang unik dan baru. Wawasan kami juga bertambah dengan adanya kesempatan berdiskusi langsung dengan para professor. Program ini juga membuka pandangan baru terhadap keberagaman sosial dan budaya dari negara lain,” ungkap Yasmin.

Dosen pendamping Prof. Dra. Hermin Sulistyarti, Ph.D menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi dan mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam hal mobilitas mahasiswa ke luar negeri (student outbound).
“Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang luar biasa dan membuka wawasan mahasiswa terhadap isu-isu global terkait lingkungan, teknologi berkelanjutan, serta kolaborasi internasional. Selain mendukung IKU perguruan tinggi, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education), SDG 13 (Climate Action), dan SDG 17 (Partnership for the Goals),” tutup Prof. Hermin. [AS/MIT]