Sosialisasikan Khutbah Ramah Semesta, UPT PKM UB Kunjungi Pondok di Gorontalo

Salah satu tanggung jawab insan pendidikan tinggi adalah melaksanakan Tri Dharma Pendidikan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebagai aplikasi tiga norma ini, Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di pondok Al-Falah, Gorontalo, Sulawesi.

Peserta Sosialisasi Literasi Khutbah yang Ramah Semesta
Peserta Sosialisasi Literasi Khutbah yang Ramah Semesta

Pengabdian masyarakat bertajuk Sosialisasi Literasi Khutbah yang Ramah Semesta ini diselenggarakan pada Rabu sampai Sabtu (5-8/7/2023), dan diikuti oleh tim UPT PKM yang terdiri atas Dr. Mohamad Anas, M.Phil (Selaku ketua), Albar Adetary Hasibuan, M.Phil, Triya Indra Rahmawan, M.H, Destriana Saraswati, M.Phil dan Millatuz Zakiyah, M.A selaku  angota pengabdian.

Dr. Mohamad Anas, M.Phil selaku Ketua UPT PKM
Dr. Mohamad Anas, M.Phil selaku Ketua UPT PKM

Menurut Mohamad Anas, acapkali khutbah menyampaikan materi yang melangit. “Padahal sejatinya khutbah yang disampaikan oleh penceramah seyogyanya harus membumi. Isi dari ceramah khutbah Jumat, misalnya, bagi saya, tidak jarang membahas tentang dosa dan kebaikan, sehingga yang terjadi khutbah jumat menjadi membosankan bagi jamaah”, ujarnya.

Lebih lanjut lagi ia menjelaskan bahwa ceramah jumat masih banyak materi yang harus dibahas seperti halnya tentang ekologi atau khutbah yang ramah lingkungan, negara dan minoritas. Jika isi dari ceramah yang disampaikan bervariasi akan menjadi stimulus bagi jamaah, paling tidak menyadarkan diri secara personal bahwa sadar lingkungan itu penting. Maka harapannya, para ustadz harus bisa memetakan persoalan persoalan kehidupan yang sedang terjadi agar isi khutbahnya tidak itu-itu saja”, terang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini.

Ketua Yayasan K.H, Hamrain KaU, M.Pd.I menyambut baik dengan kegiatan yang dilaksanakan di dalam pondok. Senada dengan itu pengasuh atau pimpinan pondok al-falah Dr. Mungkizul Umam, M.Phil mengapresiasi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya Mungkizul Umam menyampaikan bahwa literasi khutbah saat ini tidak jarang di giring pada kepentingan politik, apalagi mendekati tahun politik. Ïsi khutbah cenderung monoton dan pembahasannya agak membosankan. Sehingga para jamaah jumat tidak jarang meninggalkan sang khotib atau penceramah tidur”, jelasnya. Oleh karena itu Mungkizul Umam mengaharapkan kegiatan seperti ini volumenya harus ditingkatkan dengan tujuan mengedukasi para penceramah pemula, sehingga matan atau isi khutbah benar-benar menyentuh realitas kehidupan.

Di paparan, Anas menghimbau para ustadz yang hadir dalam forum harus mampu mempetakan persoalan-persoalan kehidupan sehingga materi yang disampaikan saat khutbah jumaat tepat sasaran. Ia juga memberikan buku materi khutbah kepada Pondok Al-Falah. “Harapannya di masa depan, buku tersebut bisa dipergunakan secara maksimal para dalam menyampaikan ceramah khutbah Jumat. Sebab buku tersebut sudah dibagi dalam kurang lebih lima bab yang berbeda namun saling menguatkan bab yang satu dengan yang lain”, pungkasnya. (VQ)